Langsung ke konten utama

Postingan

7 Cara Meredakan Stres pada Bunda

Postingan terbaru

4 Gaya Belajar Anak yang Harus Ayah Bunda Ketahui!

Tiga tahun lalu, saya masih ingat betapa sulitnya mengenalkan huruf pada si sulung. Bahkan ia sampai menangis untuk membedakan mana huruf 'v' dan 'w'. Untungnya sesi huruf berperut seperti 'b' dan 'd' sudah dikuasainya. Hampir sepekan tugas saya hanya mengenalkan huruf v dan w. V untuk violin dan vas bunga, dan w untuk wortel. Akhirnya kakak mengusai alfabet. Tidak terlalu sulit saat membaca dua suku kata.  10 kata pertama yang berhasil kakak baca ketika usianya 6,5 tahun Namun hambatan selanjutnya adalah membaca kata kerja dengan imbuhan meng- dan meny-. Saya berusaha untuk tidak membandingkan dengan si adik yang mungkin tak perlu tenaga dan air mata untuk mengenalkan huruf dan mengajarinya membaca. Adik sudah lancar membaca buku di usia 6 tahun 3 bulan. Saya juga menahan rapat lisan ini, untuk tidak membanggakan diri dan menceritakan masa kecil ketika saya sudah lancar membaca di usia 4 tahun. Padahal saya sudah melakukan apa ya

Emak-Emak Bisa Insecure Juga? Yukk Intip Tips Berikut untuk Menguranginya!

hops.id Aku deg-degan, Aku hopeless, Aku sedih, Aku minder, Seringkali bunda merasa demikian ketika melihat anak lain ‘lebih’ dibanding ananda tercinta. Sebaiknya diperdalam lagi, Lebih dalam hal apa? Dan apakah ananda tidak memiliki kelebihan? Jika ananda baik-baik saja, tidak memiliki gangguan tumbuh kembang apapun. Bunda yakin saja bahwa ia akan mencapai tahap itu. Sebagai contoh, jika satria belum bisa membaca di usia 5 tahun, tapi teman sebayanya sudah, maka bunda tidak perlu khawatir. Tentu akan ada perbedaan di setiap keluarga. Masing-masing keluarga memiliki urgensi dan keperluan yang berbeda. Jika satria belum urgen untuk belajar calistung, lantas untuk apa? bukankah usianya masih usia bermain? Setiap keluarga memiliki keperluan masing-masing sesuai dengan tujuan keluarganya. Tidak perlu cemas, tak perlu insecure . Insecure semakin membuat bunda tidak dapat melihat sinar dalam diri ananda. Sinar itu hadir dalam diri ananda sejak lahir. Sinar yang sudah diinstal se

Serunya Naik Kereta Sepulang dari Museum Tanah dan Pertanian

Mengajak ananda bepergian sepertinya bukan sekadar sarana refreshing semata. Travelling bersama keluarga selain sebagai hiburan dapat dijadikan media edukasi. Namun, ketika merencanakan untuk bepergian, ayah bunda harus menentukan lokasi yang sesuai dengan kebutuhan keluarga, budget, dan kondisi anak-anak. Lalu pastikan destinasi yang dituju adalah lokasi yang membuat ananda senang serta mendapatkan pengalaman yang selalu diingat seumur hidupnya. Kali ini kami memilih Kota Bogor sebagai tujuannya. Sebetulnya edutrip ini sekaligus acara di komunitas, tapi kami manfaatkan untuk mengetahui apa sih yang diinginkan anak-anak hari itu. Museum Tanah dan Pertanian Museum tanah dan pertanian (mustani) adalah museum yang terletak di pusat kota Bogor, seberang Kebun Raya Bogor dan samping Gerbang Suryakencana. Museum ini dulunya adalah Laboratorium voor Agrogeologie en Grond Onderzoek milik pemerintah Belanda.  Kini menjadi aset Barang Milik Negara (BMN) yang dikekola oleh satuan ker

Anak Malas Belajar Tidak Ada? Coba Baca Cara Merawat Fitrah Belajar Ananda Sejak Dini!

educenter.id Banyak orang tua mengeluhkan betapa sulitnya meminta ananda untuk belajar. Anak-anak seolah tidak punya rasa ingin tahu mengenai apapun. Baik itu mengenai akademis atau sesuatu yang membuatnya penasaran. Berbagai usaha pun telah dilakukan untuk mendongkrak keinginan belajar ananda. Seperti mengikutkannya beberapa les pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Dengan harapan ketika dirumah, ananda bersemangat ketika mempelajari hal baru. Namun, apakah hal demikian selalu berhasil? tidak selalu, pada awalnya anak-anak memiliki ketertarikan ketika belajar bersama teman-teman sebaya. Karena usia sekolah adalah waktu terbaik dan menyenangkan untuk berkumpul dan bersosialisasi. Tetapi, bagaimana kala ia sendiri? Bukankah kelak manusia dewasa akan menjalani kehidupannya sendiri? Mampukah mereka belajar, berkarya dan memupuk rasa ingin tahu dari dalam dirinya sendiri? Lantas, Adakah yang tahap yang tertinggal ketika seringkali terdengar frase anak'malas belaj

Menjadi Relawan Pendidikan di Kampung Sendiri

Relawan pada hakikatnya adalah kata lain dari kemanusiaan. Seseorang yang tulus, ikhlas, dan bekerja tanpa pamrih untuk menolong dan membantu sesama.  Relawan pun ada berbagai macam. Ada relawan kesehatan, relawan lingkungan, relawan edukasi politik, relawan sosial kemanusiaan, dan relawan pendidikan. Pada intinya, kelima hal tersebut memiliki kesamaan.  Yakni melakukan sesuatu yang bersifat saling membantu tanpa mengharapkan imbalan di bidangnya masing-masing, sesuai passion sang relawan. Apakah kalian pernah menjadi salah satu dari relawan diatas? Jujur, tanpa disadari saya pun pernah menjadi salah satunya. Saya memilih menjadi relawan pendidikan. Berawal dari kesenangan saya berbagi apapun. Keputusan ini muncul begitu saja.  Ketika melihat anak-anak sekitar lebih gemar menggenggam gadget ketimbang buku. Ketika anak-anak menghabiskan waktunya dengan mabar daripada berkegiatan ala petualang bersama teman sebaya. Ketika anak-anak lebih cepat menggerakkan jari daripada olah

Mengajak Ananda Bersilaturahmi? Ayah Bunda harus Siapkan 7 Hal ini!

Libur lebaran hampir usai, anak-anak dan orangtua pun ikut menyiapkan keperluan sekolah dan bekerja. Mulai dari alat tulis, seragam, hingga sepatu. Namun, masih ada saja sanak famili yang hrus dikunjungi di bulan syawal ini. Hingga momen kembali ke sekolah rasanya masih kurang kental dibandingkan momen berfoto bersama keluarga besar. Sebut saja, Aida (37 tahun). Bunda dari 3 orang putra ini mengaku masih harus bertandang ke beberapa keluarga di Jakarta selepas mudik ke kampung halaman. Tak kalah sibuknya, Retno (40 tahun) yang hanya mendapatkan libur 10 hari dari kantornya mengaku kekurangan waktu untuk keliling dalam kota lebaran ini. Bagaimanapun juga, peristiwa lebaran ini cukup ramai dan riuh. Mengingat dua tahun terakhir ini masyarakat belum diperbolehkan mudik. Pandemi yang mulai mereda begitu menghidupkan segalanya. Hingga headline berita televisi di tanggal 1 Syawal adalah "Horor di Lebaran Pertama." Kehororan dapat terlihat dari sejumlah ruas jal