Aku deg-degan,
Aku hopeless,
Aku sedih,
Aku minder,
Seringkali bunda merasa demikian ketika melihat anak lain ‘lebih’ dibanding ananda tercinta.
Sebaiknya diperdalam lagi,
Lebih dalam hal apa?
Dan apakah ananda tidak memiliki kelebihan?
Jika ananda baik-baik saja, tidak memiliki gangguan tumbuh kembang apapun. Bunda yakin saja bahwa ia akan mencapai tahap itu.
Sebagai contoh, jika satria belum bisa membaca di usia 5 tahun, tapi teman sebayanya sudah, maka bunda tidak perlu khawatir.
Tentu akan ada perbedaan di setiap keluarga.
Masing-masing keluarga memiliki urgensi dan keperluan yang berbeda.
Jika satria belum urgen untuk belajar calistung, lantas untuk apa?
bukankah usianya masih usia bermain?
Setiap keluarga memiliki keperluan masing-masing sesuai dengan tujuan keluarganya.
Tidak perlu cemas, tak perlu insecure. Insecure semakin membuat bunda tidak dapat melihat sinar dalam diri ananda.
Sinar itu hadir dalam diri ananda sejak lahir. Sinar yang sudah diinstal sejak mereka dilahirkan di dunia.
Tugas orang tua adalah membantu sinar itu agar terus bercahaya dan menerangi bumi serta seisinya.
Lantas bagaimana agar bunda dan ayah tidak melulu cemas saat melihat rumput tetangga yang terlihat lebih hijau?
Berikut tips agar ayah bunda senantiasa tenang dan tetap santai membersamai ananda.
#1. Ikhlas
Seringkali iklas begitu mudah diucapkan tapi sulit dilakukan.
Ketika handphone hilang? Yang ikhlas ya…
Ketika laptop rusak? Yang ikhlas ya…
Kata ikhlas seakan-akan tercipta untuk merelakan hal yang sudah tiada.
Padahal gak sesimpel itu.
Kata ikhlas menuju pada suatu hal, ketika seseorang memercayai bahwa sebuah kejadian bukan atas kehendak manusia, namun kehendak Sang pencipta.
Ikhlas adalah kita menerima ketentuan dari-Nya sekecil dan sebesar apapun.
Sebab apa yang terjadi tak pernah lepas dari catatan-Nya.
So ayah bunda, ketika kita terlalu menyibukkan diri ananda begini dan begitu, maka ikhlas dulu yang perlu ditanamkan.
Ikhlas kalau ananda belum lancar membaca dan menulis, padahal sudah mau masuk Sekolah Dasar
Ikhlas kalau ananda belum menghafal banyak surat dalam kitab suci.
Ikhlas ketika ananda tidak mematuhi peraturan yang dibuat oleh ayah bunda, sedangkan anak lain terlihat penurut.
Langkah pertama adalah menerima terlebih dahulu.
Jika tiap manusia menerima setiap detail kehidupan yang terjadi di kehidupannya, maka cerita hidupnya akan lebih ringan menjalaninya.
Ketika pikiran rileks maka akan datang sendirinya ide-ide ajaib berupa solusi yang cuma ayah bunda sendri yang mengetahuinyaa dan bisa menjalankannya.
#2. Memantau Tumbuh Kembang
Jika ananda sedari lahir tidak memiliki gangguan sensori motor apapun , sebaiknya ayah bunda tidak perlu risau.
Ketidakmampuannya dalam hal kognisi atau keterampilan lainnya bukan karena bawaan lahir, namun karena kurangnya stimulus dan ketergesaan orangtua.
Ketika tumbuh kembangnya baik dan sesuai milestones usianya. Maka kegiatan dasar menuju bangku sekolah tidak akan sulit ia jalankan.
Hanya masalahnya, apakah kesiapan belajar sudah dijalankan oleh ananda sebelum masuk ranah kognisi?
Kesiapan Belajar
Kesiapan belajar adalah kondisi dimana ananda sudah dibekali segala keterampilan sebelum masuk bangku sekolah. Bekal ini dilakukan di masa balita.
Keterampilan ini antara lain kemampuan motorik kasar dan halus, sosial emosional, kemampuan berbahasa, kemampuan kognitif.
Kesiapan belajar dalam dunia Pendidikan Anak Usia Dini dikenal pula dengan learning readiness.
Kesiapan belajar ada dua, yaitu kesiapan belajar utama dan kesiapan belajar khusus.
Kesiapan belajar utama adalah prakondisi pertama-tama yang perlu dimiliki anak sebelum ia mempelajari kegiatan apapun.
Contohnya: kemampuan menyimak, kemampuan mengikuti instruksi, kemampuan berkonsentrasi, kemampuan mengingat (objek/ peristiwa), kemampuan memahami pembicaraan (kata/ kalimat), kemampuan mengekspresikan diri secara verbal, sikap belajar yang positif (tekun, penuh rasa ingin tahu, inisiatif, berani, bermotivasi).
Kesiapan belajar khusus adalah prakondisi belajar keterampilan pengetahuan membaca/ menulis
Keterampilan membaca.
Sebelum bisa membaca, ananda harus bisa membedakan warna dan bentu, memahami urutan (sequencing)
Selain itu, ananda harus sudah memahami arah (kanan, kiri, atas, bawah, tengah)
Arah ini untuk membantu mereka mengenal huruf yang serupa seperti b dan d, p dan q.
Salah satu kemampuan dalam kesiapan belajar khusus adalah keterampilan pra menulis.
Pada fase ini, ananda harus bisa memegang alat tulis dengan benar, menarik haris dengan tegas dan tekanan yang cukup.
Sebelum melaksanakan keterampilan ini di usia prasekolah, ayah bunda harus memastikan apakah milestones di usia sebelumnya sudah tercapai?
Yakni tahapan kekuatan otot tangan dan kaki serta ketangkasan gerak ananda.
Ingat, sebelum bertahan untuk duduk menulis dan membaca mereka harus memiliki tubuh yang kuat.
#3. Apresiasi
Seringkali orang tua menganggap hal special bagi mereka adalah hal biasa.
Contohnya: ketika seorang bocah 4 tahun bisa merakit legonya dengan bentuk yang hanya ia sendiri yang memahami. Begitu berbinarnya ia memberitahu bunda, tapi respon bunda biasa saja.
Contoh lain ketika Amira (5 tahun), menaruh bunga di belakang telinganya, tapi lagi-lagi respon orang terdekatnya datar saja. Padahal ia berharap dibilang cantik dan dipeluk .
Perubahan ananda yang menurut ayah bunda kecil, adalah something untuk mereka.
Luangkan waktu untuk memberi apresiasi, walaupun dari kacamata orang dewasa terlihat biasa saja.
Perhatikan antusias mereka ketika ingin menunjukkan kemampuan barunya terhadap orang tua.
Walaupun anak-anak, mereka tetaplah manusia yang ingin dihargai dan diberi pujian, terlebih lagi di usia dini.
Ketika ayah bunda memberi apresiasi, mengatakan hebat dan ayo lebih baik lagi, maka kemajuan-kemajuan lain akan berjalan begitu natural.
Karena penghargaan dari orang tua, adalah penghargaan terbesar baginya yang dapat membuat mereka lebih baik lagi.
#4. Menambah Wawasan
Sudah merupakan kewajiban bagi bunda untuk terus memperluas khazanah pengetahuan dunia anak dan sekitarnya.
Pun ilmu bagi tumbuh kembang anak.
Terlebih bagi bunda yang baru saja menjalani peran sebagai orang tua.
Setiap wanita selain harus memperkaya wawasan, mereka juga sebaiknya memiliki komunitas tempat sharing masalah sehari-hari.
Dengan berbagi pengalaman sesama ibu, tentu akan terasa menyenangkan dan menjadi referensi.
Namun begitu, pengalaman orang lain hanya dijadikan referensi tambahan saja.
Karena belum tentu perkembangan ananda sama dengan anak lain.
Sebagai contoh, TB Khanza (3 tahun) adalah 85 cm, sedangkan Kalila dengan usia sama mencapai 92 cm.
Ketika disandingkan, bunda Khanza merasa insecure karena putrinya terlihat lebih mungil.
Namun jangan terlalu terburu-buru cemas.
Sudahkah bunda khanza mengecek tabel TB dan BB ideal menurut WHO dan dokter anak?
Sudahkah bunda Khanza bertanya pada ahlinya seperti ahli gizi dan dokter anak?
Sudahkah bunda Khanza memerhatikan anak lain seusia Khanza, selain Kalila?
Banyak hal yang harus diperhatikan sebelum merasa 'kalah' dengan orang lain.
Oleh karena itu, sangat penting bagi bunda untuk memperkaya pikiran, hati dan jiwa dalam menghadapi segala problematika kehidupan.
#5. Memiliki Hobi (Kegiatan)
Menghabiskan waktu sendiri atau bersama ananda sama pentingnya.
Ketika bunda memiliki hal asik untuk dikerjakan, tentu tidak ada lagi waktu untuk memikirkan hal yang mengganggu.
Ketika bunda senang memasak. Lakukan lah.
Coba aneka menu masakan baru. Sesekali lakukan bersama ananda. mungkin awalnya agak merepotkan, tapi jika dibiasakan akan membentuk suatu habit yang baik baginya kelak.
Lain lagi bagi bunda yang hobi fotografi.
Berbagilah tugas dengan suami untuk menjaga anak-anak. Bunda perlu hang out sesekali untuk hunting objek.
Bunda butuh waktu sendiri untuk kontemplasi dan merenung bersama hobi kesayangan bunda.
Mencintai diri sendiri akan membawa manfaat dan menebar cinta pada orang sekitar kita.
#6. Istirahat dari Media Sosial
Seringkali insecure datang karena bunda kerap melihat segalanya dari dunia maya.
Walaupun media sosial banyak memberikan informasi, namun adakalanya kondisi bunda tidak siap akan info yang terlalu masif dan sedemikian mudah diperoleh.
Detoksifikasi rasanya diperlukan agar hati dan pikiran menjadi lebih tenang.
Habiskan waktu dengan ananda tanpa gadget dan rasakan serta nikmati betapa kemajuannya luar biasa dari hari ke hari.
Betapa ia adalah bintang yang makin bersinar dari pada waktu yang lalu.
Ingatlah kembali perjuangan bunda saat melatihnya berbicara dan berjalan.
Ingatlah kembali perjuangan bunda waktu melatihnya belajar alphabet dan hijaiyah sebelum ia duduk di bangku sekolah.
Atau ingatlah kembali, bahwa ananda satu-satunya manusia cilik yang mungkin sering menanyakan apakah bunda sakit? apakah bunda senang?
Terkadang insecure adalah bentuk perasaan ketika kita kurang 'berekplorasi' dan terlalu banyak membandingkan antara yang satu dengan yang lain.
Insecure memang manusiawi, cukup terima perasaan itu lalu kembali ke 'rumah' masing-masing.
Jangan sampai kita terlupa untuk berjuang di rumah sendiri, padahal ia adalah yang paling bersinar di hati bunda.
Jika di dekat bunda ada sinar yang begitu benderang, mengapa harus gelisah terhadap sinar yang masih semu?
Semoga Bermanfaat dan tetap semangat!
Komentar
Posting Komentar