Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

4 Cara Mudah Agar Ananda bisa Konsentrasi Belajar

Assalamu’alaikum moms! Masih semangat mendampingi daring dong 😉 Beberapa waktu lalu ada meme di media sosial tentang posisi anak SD saat belajar daring. Awalnya duduk manis, duduk sandaran, mulai tengkurap lalu kelamaan berbaring. Pokoknya, sukak sukak elu dah tonk! 🤣 Bagi beberapa orang tua hal tersebut menyebalkan. Karena akan memperpanjang waktu belajar. Dannnn karena tidak sesuai ekspektasi moms. Namun begitu, setiap tingkah laku yang menurut kita aneh tentu berdasarkan usia, kondis fisik, kondisi sosial, dll. Mari kita renungi bersama,  Mengapa anak-anak sulit duduk konsentrasi berlama-lama? Mengapa kita, orang dewasa, bisa? **** Rentang Waktu Konsentrasi pada Anak Seorang anak memiliki rentang perhatian 2-3 menit per usianya. Misalkan, anak moms berusia 8 tahun, artinya ananda memiliki rentang perhatian 16-24 menit.  Jadi, pada umumnya, seorang anak dapat mempertahankan fokusnya selama rentang waktu 2-3 menit dikalikan usianya. Semakin besar usia, maka makin lama rentang perh

Kosmetik Kosmo

Beberapa waktu lalu, saat ke rumah ibu, saya agak terpesona dengan jajaran skin care dan kosmetik miliknya. Di usia menjelang 60, justru semakin memperbanyak koleksi kecantikannya. Di meja riasnya kutemukan bedak compact, aneka lipstik, pelembab bibir, alas bedak, cologne, dan body lotion dengan Spf tinggi.  Sejak aku kecil, ia memang gemar berias. Walau hanya dirumah, ibuku muda senang menggunakan pemulas bibir berwarna cerah. Sehabis mandi beliau selalu menggunakan moisturizer . Waktu kecil aku tak paham. Namun aku tau sekarang kenapa ibu melakukan semuanya. Berias adalah fitrah wanita. Mempercantik dan memperindah dari adalah bagian dari kewajiban wanita. Terlebih lagi saat di rumah, wajib menyenangkan pandangan pasangan dan anak-anak. Mungkin tidak seheboh riasan para MUA. Cukup dengan tipis-tips tapi nikin segar. Cantik dan rapi bukan hanya untuk menyenangkan orang lain saja tentunya. Merawat wajah, tubuh dan mempercantiknya adalah salah satu cara dalam mensyukuri pemberian-Nya. K

8 Gulma Kaya Manfaat di Sekitarku

Assalamu'alaikum Apa kabar moms? Semoga semuanya dalam keadaan sehat ya... Seperti bawang merah dayak ku yang kemarin tumbuh sehat dan siap panen. Tanaman herbal itu akhirnya kuberikan ke bulek yang kebetulan memiliki sakit lambung. Ketika sedang asik mencangkul, aku baru menyadari bahwa gulma yang ada di sekitarnya tumbuh semakin lebat. Hujan yang terjadi belakangan ini, menyebabkan benih yang tertimbun di dalam tanah menjadi tumbuhan liar Haruskah dibersihkan? Haruskah di babat habis? ***** Aku kembali mengingat tentang kelas foraging yang pernah kuikuti tahun lalu. Kelas foraging (meramban) bersama Cik Gu Dyah sampai sekarang gak pernah berhenti kasih info. Meramban seperti ilmu selipan untukku. Moms pernah dengar kata meramban? Akupun baru mendengarnya ketika mengikuti kelasnya. Meramban Meramban ( foraging ) adalah kegiatan manusia mengumpulkan bahan pangan. Baik itu sumber karbohidrat, antioksidan, dan obat-obatan.  Agaknya kegiatan ini jamak dilakukan oleh kakek

Penggilingan Padi

Ada yang pernah mengunjungi tempat penggilingan padi? Kami pernah. Kisah ini adalah kegiatan akhir bulan Agustus. Lokasinya tidak jauh dari tempat anak-anak belajar dan berbagi. Hanya dengan jalan kaki kami bisa mengunjungi tempat penggilingan padi. Tidak cuma itu lho, kami sempat melipir ke  sawah, tempat dimana padi berasal. Tempat ini berada di ds. Klapa Nunggal, Bogor. Area sana memang didominasi dengan bukit kapur dan persawahan. Tidak heran jika masih tersedia jasa penggilingan padi di sekitar sana. Setelah mampir ke sawah. Kami menuju tempat giling padi. Di tempat tersebut dijelaskan oleh pemiliknya, bahwa mereka bukan petani. Nenek dan anaknya hanya bertugas menggiling padi dari para petani. Setelah menggiling, karungan padi diantar ke distributor/ toko. Residu dari proses giling padi ini adalah kulit padi. Biasanya orang-orang menyebutnya dengan sekam. Langsung saja pikiranku membayangkan semua sahabatku.  Siapa?  Tentu saja tana

Kucek Baju Yuk!!

Sebelum PSBB jilid 2, anak-anak sempat berkegiatan di komunitas. Kegiatan yang dilakukan adalah mencuci pakaian.  Ini adalah buah pikiran dari kami, para orang tua. Di komunitas belajar, kurikulum dirancang sendiri oleh orang tua, lalu di combine dengan kebutuhan ananda. Bulan September, indikator belajar kami di ranah kemandirian adalah bertanggung jawab atas diri sendiri. Hal pertama yang dilakukan adalah mencuci baju, menjemur. Kegiatan tersebut dilakukan selama dua pekan. Dwi pekan selanjutnya adalah melipat pakaian. PSBB jilid 2 mengajak aku dan anak-anak untuk kembali bermain di rumah. Kemarin kami mencuci baju dengan aneka kehebohan dan sedikit omelan emak 😅. Maklum saja, bagi Dhiyaan yang menuju 7 tahun dan danish yang masih 5 tahun bertemu busa sabun dan perangkatnya adalah arena playgorund.  Meski tidak sempurna, mereka sedikit banyak paham tentang bagian mana yang harus dikucek/dibersihkan. Sebetulnya hal ini bukan kegiatan baru bagi mereka. Kalau di kampung sim