8 Gulma Kaya Manfaat di Sekitarku

Assalamu'alaikum

Apa kabar moms?

Semoga semuanya dalam keadaan sehat ya...

Seperti bawang merah dayak ku yang kemarin tumbuh sehat dan siap panen. Tanaman herbal itu akhirnya kuberikan ke bulek yang kebetulan memiliki sakit lambung.

Ketika sedang asik mencangkul, aku baru menyadari bahwa gulma yang ada di sekitarnya tumbuh semakin lebat.

Hujan yang terjadi belakangan ini, menyebabkan benih yang tertimbun di dalam tanah menjadi tumbuhan liar

Haruskah dibersihkan?

Haruskah di babat habis?

*****

Aku kembali mengingat tentang kelas foraging yang pernah kuikuti tahun lalu. Kelas foraging (meramban) bersama Cik Gu Dyah sampai sekarang gak pernah berhenti kasih info.

Meramban seperti ilmu selipan untukku.

Moms pernah dengar kata meramban?

Akupun baru mendengarnya ketika mengikuti kelasnya.

Meramban

Meramban (foraging) adalah kegiatan manusia mengumpulkan bahan pangan. Baik itu sumber karbohidrat, antioksidan, dan obat-obatan. 

Agaknya kegiatan ini jamak dilakukan oleh kakek nenek kita. Dimana segalanya berasal dari alam. 

Kita, dengan alasan industrialisasi dan modernisasi serta sufiks -si lainnya memilih untuk tidak melakukannya.

Padahal alam dan Sang Pemilik Jagat Raya sudah menyediakan segalanya.

Tersimpan dalam benih di tanah, tertiup angin, terbawa hewan kecil lalu bertunas karena air hujan.

Kegiatan cangkulan kemarin kembali membuatku berpikir ulang untuk merapikan kebun sebelah. Biarlah tumbuh, barangkali aku memerlukannya suatu hari nanti.

Foraging ini keren. Seandainya aku pecinta sayuran, sudah kulalap semua yang ada di alam.

Moms tau, rumahku sebenarnya berada di perbatasan Bekasi dan Bogor.

Tidak terlalu rimbun tapi juga tidak gersang. Sehingga aku masih bisa mencandra beberapa gulma.

Moms mau tau?

Yuk simak terus yaaa...

1. Patikan Kebo

Haduh ini tanaman biasanya kuinjek-injek wkwkwk. Tumbu di pinggir batu, selokan dan di sela tanah tipis-tipis. Namun manfaatnya siapa sangka bisa dinikmati dari organ ke organ.

- daun dan batang: obat batuk kering, anti diare

- getah: luka

- akar: mengobati luka gigitan ular

2. Rumput israel

Antioksidan tidak selalu mahal. Tumbuhan ini menyebar ke segala arah. 

Bunga: bisa dimakan mentah

Daun dan polong muda: dimakan dengan dimasak.

3. Meniran Hijau

Tanaman liar yang satu ini paling juara. Paling banyak di daerah rumahku. Mungkin karena bijinya yang sedemukian banyak, mudah menyebar di berbagai permukaan tanah.

Ciri utamanya, selain daun majemuk khas famili polong-polongan adalah adanya buah kecil hijau di bawah daunnya.

Manfaat meniran hijau cukup banyak.

- Sebagai immunomodulator

- melancarkan haid

- menurunkan demam

- alat kontrasepsi 

4. Daun anting-anting/ bayam kucing

Tumbuhan ini disebut juga bayam kucing. Konon anting-anting bisa melancarkan pencernaan kucing. Biasanya, untuk menyehatkan pencernaannnya kucing menggigiti makanan ini. Akarnya lah yang memiliki kemampuan sebagai anti radang/ inflamasi pada pencernaan.

5. Tempuh wiyang

Dulu seringkali menganggap remeh tanaman ini. Paling-paling hanga digunakan sebagi campuran adonan masak-masakan si dhiyaan, putri sulungku. Siapa sangka bahwa tanaman berbunga ungu ini memiliki banyak manfaat.

Daun tempuh wiyang dapat diadikan lalapan. Selain itu, bermanfaat pula untuk obat sariawan, infeksi saluran pernapasan, radang paru-paru, serta infeksi luka dan bisul.

Duh, kalau sudah begini kok jadi pengen makan ya 😁

6. Bayam kakap

Sama halnya dengan bayam pada umumnya, bayam kakap juga dapat digunakan sebagai sayuran. Sebagian orang menggunakannya untuk membuat keripik bayam dan bakwan bayam.

7. Maman ungu

Aku baru bertemu maman ungu tahun ini. Tahun lalu, di tanah sekitar sini belum kutemukan. Maman ungu sendiri diduga bermanfaat sebagai obat anti kanker dan tumor.

8. Urang-aring

Tanaman gang satu ini pernah kucoba untuk menghitamkan rambut. Remas-remas saja daunnya hingga minyak hitamnya keluar lalu basuh di kepala. Ternyata manfaatnya gak hanya itu.

urang aring juga bisa digunakan sebagai herbal. Rebusan akar dan daunnya bisa sebagai obat diare. Daunnya bisa untuk muntah darah dan keputihan pada wanita. Jika mengingat tempat hidupnya yang hanya di pinggir selokan, rasanta sulit percaya bahwa tumbuhan ini memiliki banyak khasiat.

Nah moms, gimana?

Kira-kira dari delapan tumbuhan tersebut suka dijumpai gak di lingkungan moms?

Kalau iya, boleh sekali-kali di coba hihihi.

Anyway teknik meramban ini emang seru banget. Hanya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengkonsumsi. Karena ini herbal, kita tidak tahu berapa takaran yang pas untuk masing-masing individu.

Oleh karena itu, dalam postingan kali ini aku hanya sedikit berbagi tentang gulma bermanfaak di sekitar kita.

Untuk konsumsinya, moms bisa tanya pada ahlinya langsung. Bisa kepada apoteker atau praktisi foraging.

Yang pasti, untuk daun yang bisa dilalap, pastikan dimasak dulu. Agar zat yang terkandung dapat diminimalisir sehingga tubuh pun tidak merespon terlalu berat. Dan makan sedikit-sedikit dulu. 

Sebetulnya masih banyak gulma disekitar kita yang kaya manfaat lho.

Ternyata alam sudah berbaik hati menyediakan segalanya untuk penghuninya.

Kalau alam marah, mungkin salah makhluknya pula yang kurang pandai mensyukuri dan merawat apa yang sudah diberi.

Duh. Hujan kapan lagi ya, aku semakin tidak sabar menanti, kejutan benih aoalagi di dalam sana! ❤️