Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Fitrah Keimanan itu Ada!

Assalamu’alaikum moms! Mendengar berita yang bersliweran belakangan ini, aku kok jadi inget sharing session yang dibahas komunitas kami beberapa bulan lalu. Salah satu sahabatku menjadi pemateri dalam sebuah topic. Hari itu kami membahas singkat tentang Pendidikan Berbasis Fitrah. Fitrah yang menjadi center dlaam pikiranku adalah fitrah keimanan. Fitrah keimanan pada awalnya selalu dikaitkan dengan salat tepat waktu, rajin mengaji, dan hapalan surat yang oke . Tidak salah memang. Tapi juga tidak tepat. Sebagian dari pembiasaan itu melibatkan otak kognitif. Kedalaman hati seseorang, tiada yang pernah tahu. Ustad Fahri, pemateri yang berbincang hari itu mengatakan, “Hapalan surat yang oke adalah fitrah belajar dan bernalar yang tumbuh pesat.” Hmmm… Betul juga. Lalu kami para hadirin pun bertanya, lantas bagaimanakan fitrah keimanan yang dimaksud? Kalian yang apabila turun hujan tidak menggerutu, lalu berucap Allahumma Shoyyiban naafi’an. (Ya Allah, jadikan hujan ini hujan

Tawanan Kok Bocah (Bagian 4)

Assalamu’alaikum moms! Beberapa pekan lalu, aku kembali merecall tentang stacode melalui buku catatanku yang selalu berbunga. Dan... Panjang pake bangett! 😂 Tapi tetep aku coba ringkas berdasarkan isi kepalaku ya hehehe   Pada materi terakhir ini, Ustad Aad menjelaskan tentang metodologi pendidikan anak stacode. Mendengar kata metodologi kok aku jadi ngeri sendiri. Teringat akan pelajaran belasan tahun silam tentang metodologi penelitian yang gak pernah dapet bagus hahahaha… Padahal ya, jika ditilik kembali arti metodologi adalah perihal metode. Artinya ya cara. Cara-cara untuk mendidik stacode. Anyway, diawal zoominar, Ustad Aad kembali mengingatkan bahwa sang tawanan itu pada intinya harus ditempadan diarahkan. Jika pada usia 0-7 tahun melalui pendekatan parenting, yakni melalui unsur-unsur fitrah, keteladanan (sirah) dan keteladanan ortu itu sendiri. Structure learning of experience ananda di usia ini adalah melalui cerita. Sedangkan pada ananda 7-12 tahun (

Tawanan Kok Bocah (Bagian 3)

Assalamu’alaikum moms! Pagi ini aku mau melanjutkan tentang stacode jilid 3, yaitu kemampuan berpikir dan sosiabilitas. Kayaknya sih, Ini adalah bagian favoritku. Aku selalu menyukai bagaimana proses manusia berpikir lalu menyelesaikan masalahnya sendiri. Dan itu tidak terbentuk begitu saja. Lagi-lagi sejak ananda berusia 7 tahun, saat dimana Allah sudah mengaktivasi logika mereka. Di pertemuan 3,  Ustad Adriano mengawali hal yang sangat menarik. Bagaimana kebanyakan orang lebih menyukai How to ketimbang What Is ? Padahal ya sebelum nanya Gimana Cara, biasanya yang terlahir adalah sebuah definisi. Definisi atau teori tentunya lahir dari ribuan pengalaman. Teori lah yang pada dasarnya dapat dipelajari untuk menyelesaikan masalah. Ketika memahami konsep, teori, filosofi, maka how to akan ketemu. Kenapa? Simple aja sih, karena how to  nya kamu pasti lah berbeda dengan how to nya aku. Got it ya moms? Kemampuan Berpikir dan Sosiabilitas Pada dasarnya ananda sudah memiliki self learning. Se

Sang Tawanan Bocah (Bagian 2)

Assalamu’alaikum moms! Hari ini masih membahas seputar Sang tawanan yang ternyata masih bocah.  Di bagian pertama, saya sudah membuat resume ala-ala tentang prinsip dan filosofi stacode. Di bagian ini saya akan sharing tentang tanggung jawab dan kemandirian the stacode. Tanggung Jawab dan Kemandirian Ketika mendengar tanggung jawab, saya agak tersentil. Namun bukankah merasa tersindir itu menandakan sinyal hati masih kuat? Saya merasa masih jauh dari seseorang yang bertanggung jawab. Baik itu sebagai hamba-Nya, istri, ibu ataupun anak. Tanggung jawab . Berat. Menurut Ustad Aad indikator manusia dewasa adalah ketika seseorang sudah siap untuk bertanggung jawab di dunia dan akhirat.  Lantas bagaimana agar ananda 7-12 tahun dapat menjadi manusia yang bertanggung jawab? Etitss. Nanti dulu moms. Ustad mengingatkan bahwa sebelum bertanya perihal how to, pahami dulu what is? Artinya, janganlah segera ingin tahu, tapi tangkap dulu prinsip dan hakikat dari tanggung jawab itu sendiri.  Bukankah

Sang Tawanan Kok Bocah? (Bagian 1)

Assalamu’alaikum moms! Jadi ceritanya awal bulan Desember lalu, saya mengikuti zoominar bersama ustad Adriano Rusfi. Kajian parenting ini membahas tentang STACODE (Sang Tawanan Calon Orang Dewasa). Stacode ini berisi sharing seputar pendidikan anak usia 7-12 tahun. Zoominar kali ini berlangsung 4 hari, yaitu dari tanggal 1-4 Desember. Hari 1: Prinsip dan Filosofi STACODE Hari 2: Target Kompetensi 1 (Tanggung Jawab dan Kemandirian) Hari 3: Target Kompetensi 2 (Kemampuan Berpikir dan Sosiabilitas) Hari 4: Metodologi  Emang ya moms, ini materi luar biasa. Apalagi bagi yang anandanya masih berusia di rentang ini. Banyak sekali PR yang harus kita kejar.  Yaa … saatnya merenung bahwa kita lah perancang kurikulum sesungguhnya. . . Bismillah. saya coba sharing materi stacode hari pertama ya. Berdasarkan apa yang Ustad AAD sampaikan. Prinsip dan Filosofi STACODE STACODE. Ketika pertama kali mendengarnya saya agak gimana gitu. Kirain Bahasa Jerman  sebelah mana gitu, ternyata itu ada