Langsung ke konten utama

Membuat Prioritas dengan Men-Skip beberapa Kegiatan? Bunda perlu Tahu 5 Hal Ini!

Sebagai seorang ibu tentu dituntut memiliki kemampuan multitasking.

Menariknya, fisiologi dan anatomi wanita memang sudah disiapkan untuk menghandle beberapa pekerjaan sekaligus.

Namun, jika terlalu sering melakukan hal tersebut tidak baik untuk kesehatan otak dan mental.

Tubuh jadi mudah terasa lelah, sumbu kian memendek, dan bukan tidak mungkin berakhir pada antibodi yang menurun.
people.com
Misalnya saja Bunda Aila, 
secara bersamaan ia harus WFH tapi juga mendampingi ananda SFH (School From Home). Belum lagi di sela istirahat ia harus memasak dan belum sempat merapikan dapurnya. Suatu keruwetan yang luar biasa.

Atau lain lagi pada Bunda Mira,
Ketika ia memasak di dapur, si bungsu menangis minta digantikan diapers, dan si sulung pun berteriak karena kesulitan mengerjakan perkalian via daring.
Duh, kepalanya mungkin nyaris pecah saat itu.

Manajemennya kah yang kurang baik?
Atau keterampilan nya kah yang bermasalah?

Tentu itu adalah contoh kecil dari rutinitas yang terjadi dalam kehidupan bunda. 

Terkadang kita ingin menghandle semuanya karena memang lebih nyaman jika dilakukan sendiri.

Tapi di lain sisi, sering merasa lelah atas segala kerumitan di rumah.
Yang pada akhirnya malah berdampak tidak baik bagi dunia bunda.

Oleh karena itu, bunda sesekali perlu menerapkan ilmu skip. 
Ilmu ini belum diberi nama sebelumnya, tapi tanpa disadari sudah sering dilakukan.

Bagaimana kalau kita menyebutnya skiplogi? 
Suatu ilmu yang men-skip satu kegiatan/ objek yang tidak terlalu urgen dan mendahulukan yang urgen.

Hal ini tentu saja bersifat subjektif dan hanya bunda sendiri yang paham benar mana yang benar-benar harus didahulukan dan tidak.

Lalu, 
bagaimana caranya menerapkan skiplogi dalam kehidupan sehari-hari?

1. Buatlah prioritas

Dalam kegiatan rutin, bunda harus membuat jadwal pribadi dari mulai bangun tidur hingga tidur kembali.
Karena sifatnya repetisi dan berbeda sedikit, cukup buat jadwal weekday dan weekend. Jika berbeda tiap harinya, silakan membuat jadwal daily.

Dari kegiatan tersebut, adakah yang bisa di skip?
Artinya, jika bunda harus mengantar ananda ke sekolah atau tempat les lalu membereskan rumah, waktu untuk memasak sangatlah sedikit.
Bunda bisa membeli makanan diluar yang terjamin gizi dan kesehatannya.

Atau jika bunda sudah memiliki orang kepercayaan untuk mengantar ananda, maka skip jadwal antar jemput. Dan lanjutkan memasak serta bebenah. 

Hal serupa terjadi pada bunda yang bekerja. Jadwal keberangkatan bisa sekaligus untuk mengantar ananda ke sekolah. Perihal memasak, jika tidak sempat bisa percayakan pada catering dan sejenisnya.

Semua tergantung kondisi masing-masing, kegiatan menskip ini berbeda di tiap keluarga.

2. Kerjasama dengan pasangan

Jika semua dilakukan sendiri, tentu akan terasa sangat berat. Komunikasikan dengan pasangan tentang jadwal bunda yang padat. Terlebih lagi saat pandemi, bunda harus mendampingi ananda daring seharian. 
smartparents.com

Keruwetan akan terasa dobel jika bunda memiliki lebih dari satu ananda yang masih bersekolah.

karena itu, sampaikan uneg-uneg pada pasangan.

Bukan tidak mungkin, ayah akan turut membantu meringankan pekerjaan rumah tangga. Bahkan bagi ayah yang WFH bisa menyempatkan diri mengajari ananda beberapa mata pelajaran yang sulit.

Setelah dibantu Pak suami, apakah bunda masih men-skip pekerjaan?
Tergantung, jika efektif silakan.

3. Hubungan Baik dengan Tetangga

Ada kalanya kejadian yang tidak diinginkan menimpa diri bunda. Sebut saja, ketika si bungsu sakit dan kakak harus ditinggal di rumah. Pandemi begini tentu tidak boleh membawa orang banyak ke rumah sakit.

Kondisinya bunda tidak memiliki personal assistant (PA) atau ART. 
unsplash.com

Untuk sementara bunda harus menitipkan ke tetangga terdekat. Karena itu, setiap orang harus memiliki hubungan baik dengan tetangganya. Karena merekalah, orang terdekat yang pertanma akan menolong kita.

kalau sudah begitu, entah berapa pekerjaan rumah yang harus Bunda skip?

4. Memperbanyak Kenalan

Jika kita mengingat masa sekolah, tentu banyak sekali kawan yang dimiliki. Mulai di sekolah, di tempat les, bahkan komunitas anak muda lainnya, seperti komunitas skateboard, sepeda hingga game online.

Beranjak dewasa hingga menjadi ayah buda tentu semakin mengkerucut lingkaran pertemanan seseorang.

Namun ada saatnya ayah bunda harus kembali memperluas lingkaran ini. Memperbanyak teman di masa ini sangat menguntungkan ketika bunda memerlukan asisten rumah tangga, jasa ojek, hingga tukang kebun, dan tukang pompa.

Perbanyak kenalan di komunitas yang bunda geluti. Sebut saja selain tetangga dan teman kantor, bunda bisa mengikuti komunitas bunda yang bergerak di suatu bidang tertentu. Seperti berkebun, memasak, menjahit, hingga aktivitas keagaamaan seperti tahsin offline maupun online.

5. Sesekali tidak mengapa

Bunda tidak perlu merasa berdosa jika hari itu tidak sempat memasak, tumpukan baju berserakan, bahkan lantai rumah yang tampak belum kinclong.

Kegiatan tersebut bisa di skip, tapi bukan berarti tidak di kerjakan.
Sesekali tidak masak tidak apa, karena masih ada Catering enak di komplek sebelah.
Sesekali tidak menyetrika boleh lah ya, karena ada laundry yang siap antar jemput.

Lantas lantai yang tidak kinclong, mungkin bisa dibantu pak suami atau bunda kerjakan saat si kecil sudah bisa dikondisikan untuk tidak berlarian di rumah.

ya.. sesekali tidak mengapa.


Mereka tidak pernah menuntut kesempurnaan, mereka hanya ingin memiliki kenangan indah dalam perjalanannya bersama bunda
Akan ada saatnya tidak melakukan skip pada kegiatan harian.

Akan datang waktu ketika bunda tidak lagi memusingkan mana dulu ya yang harus dikerjakan.

Ketika ananda masih membutuhkan perhatian full dari bunda, prioritaskan pada yang bernyawa.

Lalu, delegasikan kegiatan yang tak berhubungan langsung dengan manusia pada orang lain. 

Jadi gimana, sudahkah bunda menentukan prioritas hari ini?  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Anak-Anak Sulit Membedakan Kanan dan Kiri?

Kanan, kiri kulihat saja  Banyak pohon cemaraaa…aaa Kanan kiri, kulihat saja Banyak pohon cemaraaaa… Siapa yang tidak mengenal lagu tersebut. Ayah dan bunda pasti pernah menyanyikannya waktu kecil. unsplash.com Lalu sekarang menyanyikannya bersama ananda tercinta. Tapiiii…. Kalo tiba-tiba mereka bertanya,  “Bunda, sebelah kanan yang mana sih?” Nah lho, udah nyanyi enak-enak, ternyata mereka belum bisa membedakan mana bagian kanan dan kiri.  ***** Hal inilah yang sering dirasakan sebagian orang tua.  Hal ini seringkali tidak disadari, walaupun mereka makan dan menerima benda menggunakan tangan kanan, dan istinja dengan menggunakan tangan kiri. Ketika menerima perintah, "Kakak tolong ambilkan bawang merah di kotak sebelah kanan botol minyak." Bagi anak yang belum paham, akan sejenak berpikir dan mencari bagian yang dimaksud bunda. Bagi ananda yang sama sekali kebingungan, akan terus celingukan mencari mana kanan dan kiri. Hal ini dinamakan left and right...

After School Doctor, Serial Jepang Unik, Hangat dan Penuh Empati (Sebuah Review)

www.imdb.com Judul Film (Serial): After School Doctor Sutradara: Yuma Suzuki, Kentaro Nishioka Penulis: Mayu Hinase (manga), Kayo Hikawa Tahun rilis: 2024 Episode : 10 Genre: Drama (medis dan sekolah)  Pemeran: Kouhei Matsushita (dr. Makino), Aoi Morikawa (Ibu guru Shinoya), Horan Chiaki (Ibu Guru Yoshino), dll Platform: Netflix Manga Houkago Karute  After School Doctor adalah series yang berasal dari negeri sakura. Series ini berasal dari manga yang berjudul Houkago Karute yang ditulis oleh Mayu Hinase. Cerita ini diawali dengan dokter Makino, seorang dokter anak yang dipindah tugaskan ke sebuah Sekolah Dasar. Ia menjadi dokter penanggung jawab di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).  Dokter Makino dipindahkan karena beberapa masalah pribadi yang terjadi di sana. Ia terkenal dengan dokter anak yang keras, dingin dan selalu bicara apa adanya. Karakternya pun tidak banyak berubah ketika bertugas di UKS. Dokter Makino memiliki kemampuan analisis dan observasi yang taj...

PJB 5, Komik Islami yang Bergizi dan Renyah

Judul buku: Pengen Jadi Baik (5) Nama pengarang buku: Squ Tahun terbit buku:2019 Penerbit: Wak Up Early Ketebalan buku: v+155 halaman Harga: Rp 50.000 “Angel investor yang kumaksud disini adalah orang baik yang mau memberi pinjaman kepada kita tanpa mengharapkan tambahan apapun, tanpa bunga, tanpa balas jasa, tanpa ambil untung apapun,. Hanya murni menolong, ikhlas, Lillahi Ta’ala.” (Pengen Jadi Baik, halaman 32) Potongan isi tersebut ada di dalam seri ke-5 dari Pengen Jadi Baik. Seperti seri sebelumnya, Pengen Jadi Baik tetap menjadikan abah, Mama K, dan Kevin sebagai tokoh utamanya. Komik ini mudah diterima seluruh kalangan. Bahasa yang mudah dipahami dan adanya tokoh Kevin yang selalu diceritakan di tiap jenjang usianya ikut meringankan cerita ini. Berbeda dari seri sebelumnya, yakni PJB 4, membaca PJB 5 seperti kembali membaca tiga seri sebelumnya. Pada PJB 4 hampir 50% nya menceritakan seputar ibadah haji yang keluarga Abah laksanakan. PJB 5 kembali menceritakan keseh...