Langsung ke konten utama

Ketahui 6 Manfaat Bersepeda ini, agar Ananda bisa Berpaling Sejenak dari Gadgetnya.

unsplash.com

Perkembangan dunia digital yang semakin pesat menyebabkan anak-anak gen Z dan gen alpha secara tidak langsung menjadi pelaku utamanya. 
Anak zaman now seolah sudah memiliki perangkat lunak dalam mengoperasikan aneka teknologi.

Sebut saja gadget. Dalam menggunakan gawai, mereka tidak lagi bertanya bagaimana cara memakainya. Begitu pegang, ananda seperti sudah 'klik' dengan benda tersebut.

Semakin lama ia bersama gawai, makin lihai dan makin dalam penjelajahannya.
Mereka adalah manusia cilik yang sudah siap dengan perangkat terbaru yang selalu lahir dan diperbarui.

karena itu tidak heran, jika anak-anak sudah mahir dengan desain grafis, editting foto dan video, hingga coding. 
Teknologi dan gadget adalah sahabat mereka. 

Namun, kehidupan ini haruslah berjalan seimbang. termasuk pada anak-anak.
usia sekolah adalah masa terbaik untuk belajar bersama dan mendekat ke alam. 

Salah satu cara untuk mengenalkan alam dan lingkungannya adalah dengan beraktivitas di luar rumah. dan aktivitas yang paling menyenangkan adalah bersepeda.

Dengan bersepeda, ananda tidak hanya mengenal lingkungan. Tapi juga bisa menyehatkan tubuh dan memberi rasa senang.

Mau tau lagi apa manfaat bersepeda?
yukk simak ulasan berikut.

#1. Menguatkan jantung, otot dan tulang


Tidak diragukan lagi kalau bersepeda 
membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh ananda. 
Anak yang sering bersepeda akan memiliki jantung yang kuat. Artinya ketika jantung memompa darah semakin cepat saat bersepeda saat iulah aliran darah dan asupan nutrisi sedemikian lancar. Oksigen yang masuk ke dalam tubuh pun semakin banyak.

Selain baik bagi jantung, bersepeda juga menguatkan tulang. Anggota gerak bawah (kaki dan paha) terus bergerak saat berepeda. Sedangkan anggota geak atas, seperti tangan dan bahu juga saling berkoordinasi agar semakin kuat menopang tubuh. 

Namun tetap diingat ya ayah bunda, bagi anak yang baru saja memulai aktivitas bersepeda, sebaiknya tidak langsung jarak yang jauh. 
Bagi pemula, memutar kompleks pun dirasa cukup.

#2. Mengurangi Stres

unsplash.com

Kegiatan ananda di sekolah, lalu aneka kegiatan di luar sekolah dan tugas-tugas sekolah, terkadang membuat mereka lelah dan bosan. Bersepeda mampu menghadirkan mood booster bagi mereka. 

Hormon endorfin yang muncul saat berolahraga akan mengurangi tingkat stress anak-anak. Raga terjaga, hati pun bahagia.

#3. Menjaga Berat Badan

Ananda yang lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah dengan gadget akan menjadi anak yang kurang aktif. Hal ini dapat memicu terjadinya berat badan tidak ideal hingga obesitas. 

Bersepeda adalah aktivitas terbaik untuk menjag aberat badan dan menjaga mereka agar tetap aktif. Bagian tubuh yang selalu bergerak saat bersepeda mampu menjaga kesehatan tubuh dan membakar lemak dalam tubuh. 

#4. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi

Ketika mereka sudah mahir bersepeda, biasanya mulai berani dan percaya diri menuju tempat tertentu. Seperti sekolah, warung dan rumah teman. Saat itulah ia banyak bertemu orang dan menyapa orang yang dikenalnya atau paling tidak menjawab dan tersenyum padasiapa saja yang memanggilnya.

Di tingkat selanjutnya mereka akan bersepeda bersama dengan teman sepermainan atau saudara (adik/kakak).
Asik sekali bukan , bisa berolahraga sambil bersosialisasi.

#5. Konsentrasi

ketika ananda sudah mahir dan percaya diri dalam bersepeda, buatlah milestones bersepeda. 
Untuk anak yang sudah berusia 6 tahun ke atas, tentu akan senang melakukan perjalanan yang berbeda dan meningkat kesulitannya.
misalkan:
weekend 1: bersepeda 1 km (jalan halus) 
weekend 2: bersepeda 1 km (jalan halus+berbatu
weekend 3: bersepeda 2 km (jalan halus+berlubang)

Ketika menyusuri jalan yang ramai dan penuh rintangan, anak-anak akan belajar untuk memilih jalan yang lebih nyaman baginya. 

Atau ketika mereka harus on the track, karena ramainya jalan raya.
Bersepeda melatih konsntrasi dan kesabaran ananda saat di perjalanan. 

#6. Mengurangi screen time

Ada beberapa titik kesenangan ananda ketika bersepeda. Pertama ketika dibelikan (dihadiahi) oleh ayah dan bunda. Kedua saat diajarkan sepeda. ketiga saat bisa membawa sepeda berkeliling komplek. Terakhir bisa berkeliling bersama keluarga dan bersepeda.

Ketika ananda merasakan keasikan tersebut. Maka saat itulah orang tua akan merasakan keajaiban sepeda, yaitu mereka sejenak akan lupa gadget. Keasikan bersepeda melebihi keasikan menyelam dalam dunia digital.


Tidak dapat dipungkiri, bahwa teknologi adalah sahabat bagi manusia. Pun bagi ananda tercinta. 

Namun terkadang, sahabat bisa menjadi toxic jika tidak tepat penggunaan dan pengaturannya. Inilah yang seringkali menimbulkan drama teknologi.

Drama ini bisa dikurangi dengan  detoksifikasi. 
Ada saatnya manusia yang lelah lalu kembali.
kembali ke rumah setelah lelah bermain dengan sahabat.

Rumah itu bernama alam dan keluarga.
Kegiatan bersepeda adalh salah satu cara untuk menghabiskan waktu di alam. Entah bersama keluarga atau kerabat.

Jadi,
Sudahkah ayah bunda istirahat dan menikmati ngopi di rumah sendiri? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Anak-Anak Sulit Membedakan Kanan dan Kiri?

Kanan, kiri kulihat saja  Banyak pohon cemaraaa…aaa Kanan kiri, kulihat saja Banyak pohon cemaraaaa… Siapa yang tidak mengenal lagu tersebut. Ayah dan bunda pasti pernah menyanyikannya waktu kecil. unsplash.com Lalu sekarang menyanyikannya bersama ananda tercinta. Tapiiii…. Kalo tiba-tiba mereka bertanya,  “Bunda, sebelah kanan yang mana sih?” Nah lho, udah nyanyi enak-enak, ternyata mereka belum bisa membedakan mana bagian kanan dan kiri.  ***** Hal inilah yang sering dirasakan sebagian orang tua.  Hal ini seringkali tidak disadari, walaupun mereka makan dan menerima benda menggunakan tangan kanan, dan istinja dengan menggunakan tangan kiri. Ketika menerima perintah, "Kakak tolong ambilkan bawang merah di kotak sebelah kanan botol minyak." Bagi anak yang belum paham, akan sejenak berpikir dan mencari bagian yang dimaksud bunda. Bagi ananda yang sama sekali kebingungan, akan terus celingukan mencari mana kanan dan kiri. Hal ini dinamakan left and right...

After School Doctor, Serial Jepang Unik, Hangat dan Penuh Empati (Sebuah Review)

www.imdb.com Judul Film (Serial): After School Doctor Sutradara: Yuma Suzuki, Kentaro Nishioka Penulis: Mayu Hinase (manga), Kayo Hikawa Tahun rilis: 2024 Episode : 10 Genre: Drama (medis dan sekolah)  Pemeran: Kouhei Matsushita (dr. Makino), Aoi Morikawa (Ibu guru Shinoya), Horan Chiaki (Ibu Guru Yoshino), dll Platform: Netflix Manga Houkago Karute  After School Doctor adalah series yang berasal dari negeri sakura. Series ini berasal dari manga yang berjudul Houkago Karute yang ditulis oleh Mayu Hinase. Cerita ini diawali dengan dokter Makino, seorang dokter anak yang dipindah tugaskan ke sebuah Sekolah Dasar. Ia menjadi dokter penanggung jawab di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).  Dokter Makino dipindahkan karena beberapa masalah pribadi yang terjadi di sana. Ia terkenal dengan dokter anak yang keras, dingin dan selalu bicara apa adanya. Karakternya pun tidak banyak berubah ketika bertugas di UKS. Dokter Makino memiliki kemampuan analisis dan observasi yang taj...

PJB 5, Komik Islami yang Bergizi dan Renyah

Judul buku: Pengen Jadi Baik (5) Nama pengarang buku: Squ Tahun terbit buku:2019 Penerbit: Wak Up Early Ketebalan buku: v+155 halaman Harga: Rp 50.000 “Angel investor yang kumaksud disini adalah orang baik yang mau memberi pinjaman kepada kita tanpa mengharapkan tambahan apapun, tanpa bunga, tanpa balas jasa, tanpa ambil untung apapun,. Hanya murni menolong, ikhlas, Lillahi Ta’ala.” (Pengen Jadi Baik, halaman 32) Potongan isi tersebut ada di dalam seri ke-5 dari Pengen Jadi Baik. Seperti seri sebelumnya, Pengen Jadi Baik tetap menjadikan abah, Mama K, dan Kevin sebagai tokoh utamanya. Komik ini mudah diterima seluruh kalangan. Bahasa yang mudah dipahami dan adanya tokoh Kevin yang selalu diceritakan di tiap jenjang usianya ikut meringankan cerita ini. Berbeda dari seri sebelumnya, yakni PJB 4, membaca PJB 5 seperti kembali membaca tiga seri sebelumnya. Pada PJB 4 hampir 50% nya menceritakan seputar ibadah haji yang keluarga Abah laksanakan. PJB 5 kembali menceritakan keseh...