6 Kecerdasan yang Harus Dikuasai Ayah Bunda di Era Pasca Pandemi
unsplash.com
Dulu ibu selalu berpesan, jadilah orang cerdas jangan sekadar pintar. Terlihat sama, namun ternyata berbeda.
Hal ini kembali ditegaskan dengan youtube Prof. Rhenald Kasali (Channel Rumah perubahan), tentang future intellegeces.
Pintar itu seputar kognisi, pengetahuan yang kita ketahui. Cerdas adalah bagaimana sikap kita menghadapi sesuatu. Cara yang kita lakukan saat diri ini ditempa oleh kehidupan.
Dan kecerdasan ini sangat dapat dimanfaatkan ketika pandemi, kecerdasan 4.0. Dimana dunia tiba-tiba berubah, dalam waktu yang kita tidak pernah sangka.
Gen Y (milenial) dan generasi setelahnya adalah pelaku utama dunia global saat ini. Manusia kelahiran 1980 s/d sekarang adalah penggerak bumi dalam 2- 3 dekade ke depan.
Banyak hal yang tercabut setelah pandemi. Sebut saja, salah satunya pendidikan. Ketika jutaan orang mampu belajar dan berilmu dari rumah melalui teknologi. Mengembalikan esensi keluarga sebagai pusat utama pendidikan anak.
Contoh lain adalah e-commerce yang semakin pesat perkembangannya. Dimana hampir seluruh start up e-commerce bekerjasama dengan start up ojek online. Ketika memerlukan apapun kita tidak lagi harus ke luar rumah. Cukup sekali klik, apa-apa yang dibutuhkan segera tiba.
Lantas bagaimana jika hal ini terjadi lebih cepat?
In 2030, More than 85% of the business, will be a commerce
Jack Ma
Ayah bunda tentunya harus segera menyiapkan diri, termasuk di dalamnya menyiapkan kecerdasan. Kecerdasan yang dibutuhkan dalam 2 dekade ke depan.
Berikut 6 kecerdasan yang harus dikuasai di era pasca pandemi menurut Prof Rhenald Kasali dalam youtube nya yang berjudul future intelligence.
#1. Kecerdasan Teknologikal
Kecerdasan teknologikal adalah kecerdasan memanfaatkan, ,mengikuti, dan menggunakan teknologi. Setiap orang yang berada di era ini harus update tentang teknologi. Mau tidak mau, teknologi menjembatani segala keperluan hidup manusia.
Seorang ibu rumah tangga yang tidak bisa menggunakan zoom meeting, tiba-tiba harus bisa karena anak-anaknya harus online menggunakan aplikasi tersebut.
Teknologi terkadang memaksa diri untuk memahami apa yang di luar kebiasaan. Tapi, teknologi sekaligus mampu membuktikan bahwa manusia itu senang belajar, hal yang baru.
Masalahnya adalah mindset, mau belajar atau tidak?
#2. Kecerdasan Konstektual
Kecerdasan konstektual adalah kemampuan seseorang dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya ke dalam situasi nyata.
Seseorang yang memiliki kecerdasan konstektual akan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru karena ia memahami konteks.
Sebagai contoh,
Indira adalah pemilik warung makan pecel ayam di pinggir jalan besar. Saat pandemi, warungnya begitu sepi dan asisten pun terpaksa dirumahkan
casaindonesa.com
Indira akhirnya mempromosikan dagangannya via online. Ia mengemas pecel ayam menjadi kemasan yang simpel dan menarik. Tidak hanya itu, kini ia menjual lauk pauk siap santap. Seperti ayam ungkep, bebek ungkep, lele ungkep, gurame bakar, dll.
Ia berhasil memahami konteks: jual pecel ayam. Ketika orang-orang ‘di rumah aja’, ia tetap memasarkan pecel ayam dengan bentuk dan cara yang berbeda.
#3. Kecerdasan Sosial Emosional
Mengacu pada kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri dan memahami perasaan orang lain serta bagaimana respon diri terhadap orang lain.
Kecerdasan ini termasuk keterampilan penting seperti mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, bekerja dalam kelompok dan mengendalikan impuls.
Komponen Kecerdasan sosial Emosional
Ada 3 komponen kecerdasan ini yaitu; self awreness, self management, dan social awareness.
Self awareness adalah kemampuan seseorang dalam memahami dirinya sendiri.
Ia tahu apa kekuatannya dan kelemahannya. Ia memahami apa yang harus dilakukan saat bersama orang lain atau sendirian.
dengan memiliki self awareness kehidupan seseorang dan hubungannya dengan orang lain akan lebih baik.
seseorang yang memiliki self awareness mampu menetapkan apa yang sekiranya dilakukan atau tidak dilakukan dan berkewajiban untuk menyelesaikan apa yang semestinya diselesaikan saat itu.
mylearningtools.org
Self management adalah kemampuan mengendalikan atau mengelola diri dalam membuat proporsi prioritas.
Apabila seorang individu tidak menerapkan self management, dirinya cenderung kebingungan karena segala aktivitas yang hendak dilakukan saat itu tidak terencana atau tertata secara baik di dalam kehidupannya.
Dengan kata lain, ia bingung apa yang harus dirinya kerjakan? Harus dari mana dirinya memulai aktivitas tersebut?
social awareness adalah sebuah kesadaran yang muncul dari individu terhadap diri dan lingkungan sosialnya sehingga mampu merespon apa yang terjadi pada lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan sosial.
orang dengan social awareness tinggi biasanya jarang konflik dengan orang lain. Ia pandai bagaimana menempatkan diri di lingkungan sekitar.
#4. Kecerdasan Generatif
Kecerdasan generatif adalah kemampuan untuk melahirkan ide-ide baru dan menyadari nilai “bagaimana” perjalanan ke masa depan yang diinginkan.
Kecerdasan generatif hadir, ketika seseorang mampu menangkap kesempatan/ peluang.
sebagai contoh: Pak Amirul adalah seorang guru berusia paruh baya. Ia mengajar bahasa Inggris di sekolah dan sejumlah bimbingan belajar. Karena pandemi, beliau terpaksa kehilangan penghasilan di tempat bimbel.
Ia menyadari bahwa masih banyak siswa membutuhkan ilmunya. Pak Amirul menangkap peluang dngan membuka english course via online. ia mempelajari bagaimana cara mengoperasikan aplikasi video conference.
canadianvisa.org
Kini ia ketagihan dengan sistem belajar online. siswanya pun semakin banyak. Belajar jadi lebih murah dan praktis.
Kecerdasan generatif menunjukkan pemahaman seseorang akan konteks dtambah dengan kreativitas. kecerdasan ini menghasilkan inovasi demi inovasi.
#5. Kecerdasan Eksploratif Transformasi
Menurut Prof. Rhenald Kasali, kecerdasan eksploratif transformasional adalah kecerdasan mengeksplor peluang/ kesempatan dan melakukan transformasi.
Ketika Pak Amirul menangkap peluang dengan membuka kursus bahasa Inggris online, selanjutnya ia bisa bertransfomasi.
karena inovasi nya bisa saja ditiru orang lain, atau hadir kompetitor yang lebih dahsyat.
Pak Amirul harus melakukan eksplorasi lain yang dapat ia lakukan untuk mengembangkan bakat dan usahanya.
Bisa saja beliau membuat e-book tentang english untuk anak sekolah. E book itu dapat ia pasarkan. Sebagai pendidik dan motivator ia bisa pula untuk melakukan video streaming yang berisi tentang sharing session seputar bahasa Inggris dan kesulitan mempelajarinya.
Selain itu, beliau bisa membuat aplikasi english yang bisa mempermudah anak-anak untuk mempelajari bahasa asing. Ia bisa merangkul orang lain untuk membantunya membuat aplikasi.
Kemungkinan apapun bisa dijalankan. Kecerdasan eksploratif transformasi hadir ketika inovasi dieksplor dan ditransformasi dengan konteks yang sama.
#6. Kecerdasan Moral
Kecerdasan moral adalah kemampuan untuk memahami benar dan salah, serta pendirian yang kuat untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan norma moral.
Kecerdasan moral memiliki empat komponen utama yaitu integritas, tanggung jawab, perasaan iba, dan pemaaf.
unsplash.com
seseorang dengan kecerdasan moral tidak hanya berprilaku sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku secara universal, ia juga mampu bekerja sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku.
Ia memiliki tanggung jawab, komitmen dan kepedulian terhadap masyarakat dan sekitar.
Seseorang yang memiliki kecerdasan moral akan disenangi orang lain, karena pandai menempatkan diri dan berprilaku sesuai etika.
Pada akhirnya kecerdasan inilah yang menjadi fundamental integritas seseorang. Sebab, ketika seseorang ditempatkan dimana saja, kecerdasan moral harus hadir agar ia dapat dipercaya dan memiliki hubungan baik dengan orang lain.
Namun, sebagai orang tua dari generasi yang memiliki awareness tinggi terhadap teknologi, ayah bunda diwajibkan memiliki 6 kecerdasan ini.
Kemampuan yang mendorong kita untuk menjadi lebih baik. Hadirnya covid-19 justru mempercepat manusia menjadi lebih banyak mengalami perubahan agar siap menghadapi tantangan di masa mendatang.
Sedikit memaksa manusia memiliki kecerdasan yang terdengar baru, tapi jika direnungkan hanya pengembangan cara berpikir saja yang mengalami pergeseran.
Jika prediksi Jack Ma dipercepat, sudahkah ayah bunda memiliki 6 kecerdasan ini? atau sudah siapkah ayah bunda mempelajari hal ini?
Kanan, kiri kulihat saja Banyak pohon cemaraaa…aaa Kanan kiri, kulihat saja Banyak pohon cemaraaaa… Siapa yang tidak mengenal lagu tersebut. Ayah dan bunda pasti pernah menyanyikannya waktu kecil. unsplash.com Lalu sekarang menyanyikannya bersama ananda tercinta. Tapiiii…. Kalo tiba-tiba mereka bertanya, “Bunda, sebelah kanan yang mana sih?” Nah lho, udah nyanyi enak-enak, ternyata mereka belum bisa membedakan mana bagian kanan dan kiri. ***** Hal inilah yang sering dirasakan sebagian orang tua. Hal ini seringkali tidak disadari, walaupun mereka makan dan menerima benda menggunakan tangan kanan, dan istinja dengan menggunakan tangan kiri. Ketika menerima perintah, "Kakak tolong ambilkan bawang merah di kotak sebelah kanan botol minyak." Bagi anak yang belum paham, akan sejenak berpikir dan mencari bagian yang dimaksud bunda. Bagi ananda yang sama sekali kebingungan, akan terus celingukan mencari mana kanan dan kiri. Hal ini dinamakan left and right...
www.imdb.com Judul Film (Serial): After School Doctor Sutradara: Yuma Suzuki, Kentaro Nishioka Penulis: Mayu Hinase (manga), Kayo Hikawa Tahun rilis: 2024 Episode : 10 Genre: Drama (medis dan sekolah) Pemeran: Kouhei Matsushita (dr. Makino), Aoi Morikawa (Ibu guru Shinoya), Horan Chiaki (Ibu Guru Yoshino), dll Platform: Netflix Manga Houkago Karute After School Doctor adalah series yang berasal dari negeri sakura. Series ini berasal dari manga yang berjudul Houkago Karute yang ditulis oleh Mayu Hinase. Cerita ini diawali dengan dokter Makino, seorang dokter anak yang dipindah tugaskan ke sebuah Sekolah Dasar. Ia menjadi dokter penanggung jawab di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Dokter Makino dipindahkan karena beberapa masalah pribadi yang terjadi di sana. Ia terkenal dengan dokter anak yang keras, dingin dan selalu bicara apa adanya. Karakternya pun tidak banyak berubah ketika bertugas di UKS. Dokter Makino memiliki kemampuan analisis dan observasi yang taj...
Judul buku: Pengen Jadi Baik (5) Nama pengarang buku: Squ Tahun terbit buku:2019 Penerbit: Wak Up Early Ketebalan buku: v+155 halaman Harga: Rp 50.000 “Angel investor yang kumaksud disini adalah orang baik yang mau memberi pinjaman kepada kita tanpa mengharapkan tambahan apapun, tanpa bunga, tanpa balas jasa, tanpa ambil untung apapun,. Hanya murni menolong, ikhlas, Lillahi Ta’ala.” (Pengen Jadi Baik, halaman 32) Potongan isi tersebut ada di dalam seri ke-5 dari Pengen Jadi Baik. Seperti seri sebelumnya, Pengen Jadi Baik tetap menjadikan abah, Mama K, dan Kevin sebagai tokoh utamanya. Komik ini mudah diterima seluruh kalangan. Bahasa yang mudah dipahami dan adanya tokoh Kevin yang selalu diceritakan di tiap jenjang usianya ikut meringankan cerita ini. Berbeda dari seri sebelumnya, yakni PJB 4, membaca PJB 5 seperti kembali membaca tiga seri sebelumnya. Pada PJB 4 hampir 50% nya menceritakan seputar ibadah haji yang keluarga Abah laksanakan. PJB 5 kembali menceritakan keseh...
Komentar
Posting Komentar