Langsung ke konten utama

Magang - Bukan Sekadar Bantu Berdagang

Magang di Bakul Susu

Assalamu’alaikum moms!

Gak terasa udah memasuki pertengahan November. Dan aku baru posting dua cerita.
Hilih, mulai gak konsisten ya mamak ini hehehe.

Begini lho moms, aku ada pembelaan sedikit biar keren sedikit.
Belakangan memang aku sedang mempersiapkan diri, rumah dan semestanya untuk kehadiran anak-anak magang. 

Tau dong kalo bakul susu salah satu tempat yang sesuai untuk anak-anak belajar magang.
Kenapa?
Gampang aja sih, karena anak-anak jarang yang gak suka susu.

Anyway magang itu apa sih?
Kok anak-anak boleh ikutan?

Bukannya nanti ya kalo udah setingkat SMA atau perguruan tinggi?
Yup betul, itu magang konvensional.
Magang yang diartikan seeseorang yang dilibatkan dalam beberapa pekerjaan sebagai latihan dan proses belajar. 

Nah Kalo yang versi dirumahku ini magang anti mainstream.
Magang khusus anak yang nyambut rewang ke rumah industri, anak-anak bisa sambil bertualang ke dunia baru. Dunia para pemilik usaha rumahan.
Menurut buku Magang Yuk versi AB Home karangan Dewi Citra Lestari,
Magang adalah aktivitas produktif yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan (skill), dan menguji sikap (attitude), serta menstimulus bakat (talents) anak di lingkungan yang baru berkaitan dengan bidang/ profesi tertentu.

Magang ini sebaiknya dilakukan sejak anak berusia 10 tahun.
Bu Diena Syarifa sebagai pemilik AB Home pernah menyampaikan di kajian keluarga tentang magang di Masjid Cipinang,
“Magang anak 10 tahun bersifat have fun, paling enak bidang kuliner.”

“… pokoknya anak seneng-seneng aja lah.”, demikian tambahnya.
*****
Waktu itu, penghujung dua tahun lalu aku sempat menghadiri kajian beiau di bilangan Cipinang, Jakarta Timur.
Sebagai pemilik tempat magang sekaligus ananda yang  3 tahun lagi juga akan melakukan aktivitas ini, aku perlu tahu banyak akan hal ini.

Jadi moms, intinya magang versi Fitrah Based Education bertujuan untuk menguji attitude, mengasah potensi, dan meningkatkan pengetahuan.

Semakin sering anak diikutkan magang, makin terlihat dimana letak potensinya. Bahkan bonusnya, ananda cenderung menjadi pribadi yang menyenangkan karena terbiasa bertemu dengan orang baru di tempat baru. Mereka lebih cakap dalam berhadapan dengan orang lain dan masyarakat nantinya.

*****
Ngapain aja kalo magang?

Magang sendiri ada beberapa level. Level 1, 2 dan 3.
Aku akan cerita tentang magang usia 10-12 tahun. Karena sejauh ini baru itu yang aku pahami.

Seperti yang aku bahas sebelumnya, bahwa di usia ini Cuma have fun aja.
Magang yang diikutkan baiknya yang bergerak di bidang kuliner. Biar anak-anak bisa belajar sambil icip-icip makanan. Hehehe

Biasanya disana mereka benar-benar mengikuti alur yang biasa terjadi di keseharian tempat magang. Sebut aja ketika mereka magang di rumahku, Bakul Susu. Anak-anak belajar memasak susu sapi murni, mengolah hingga packing. Sebelumnya mereka diajari cara memasak susu yang benar, sampai bisa.

Ada yang berbeda di tahun ini, kami menambahkan materi tentang proses pemasaran. Karena membuat iklan adalah proses yang biasa kami lakukan.

Jadi, setelah anak-anak berhasil membuat susu sapi murni aneka rasa,mereka membuat foto produk. Selanjutnya mereka memfoto dan memasarkannya melalui media social yang ada seperti whatsapp, instagram dan facebook.

Kami sedikit memberi strategi beriklan agar calon konsumen nyaman dengan apa yang ditawarkan. Sebab tidak hanya mendidik anak aja kan yang harus sesuai dnegan zamannya. Berjualan pun harus disesuaikan dengan zamannya. 
Khusus untuk strategi bikin iklan ini aku sharing di bab khusus ya.

Anyway, setelah bikin iklan mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Dan menanti close order dari para customer.
Alhamdulillah, hampir setiap anak mendapatkan pesan cinta dari oara customer.

Hari Kedua
Mereka membuat pesanan susu sesuai jumlahnya. Total keseluruhan ada 42 botol. Hasil yang sangat lumayan untuk ananda yang masih berusia 10 dan 11 tahun.
Maha Besar Allah yang sudah memudahkan segala urusan kami 😄

Nah hari ketiga mereka akan berjualan dengan teknik direct selling. Mereka menawarkan produk ke pembeli langsung, bukan berjualan secara online lagi. 
Tunggu ceritanya di hari ahad yaaa…..

Pokoknya moms.
Magang versi yang ini agak berbeda dari yang kita kenal sebelumnya.
Magang menurut arti  FBE mengalami modifikasi dari definisi zaman baheula kita moms.

Kalau yang ini, pemilik tempat magang malah digaji lho.
Asik kan? Hehehe.

Anak-anak tidak boleh menerima fee sepeser pun karena konteksnya belajar dan beroleh pengalam baru serta menguji adab saat dirumah dan bersama orang lain.

Memang terkadang lelah dan hectic saat prosesnya, 
Namun aku selalu ingat pesan Bu guru kala itu,
“Jangan pernah kapok untuk menjadi tuan rumah magang, Insyaa Allah rumah ibu berkah karena menjadi sarana edukasi.”
Aamiin Yaa Robbal alamin.

Salam warung berkah
Mama Dhiyaan dan Danish.



 

Komentar

  1. Wah menarik banget nih, bisa buat kegiatan para emak-emak dan anak-anak biar ga cuma nongkrong2 ga jelas
    Pertanyaan nya kl anak2 ga dikasih upah terus dikasih apa mam?

    BalasHapus
  2. Anak2 memperoleh ilmu dari pemilik magang.bonusnya boleg bawa susu 😁

    Pengalaman yang baik dan seru itu seringkali lebih berharga 😘

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Anak-Anak Sulit Membedakan Kanan dan Kiri?

Kanan, kiri kulihat saja  Banyak pohon cemaraaa…aaa Kanan kiri, kulihat saja Banyak pohon cemaraaaa… Siapa yang tidak mengenal lagu tersebut. Ayah dan bunda pasti pernah menyanyikannya waktu kecil. unsplash.com Lalu sekarang menyanyikannya bersama ananda tercinta. Tapiiii…. Kalo tiba-tiba mereka bertanya,  “Bunda, sebelah kanan yang mana sih?” Nah lho, udah nyanyi enak-enak, ternyata mereka belum bisa membedakan mana bagian kanan dan kiri.  ***** Hal inilah yang sering dirasakan sebagian orang tua.  Hal ini seringkali tidak disadari, walaupun mereka makan dan menerima benda menggunakan tangan kanan, dan istinja dengan menggunakan tangan kiri. Ketika menerima perintah, "Kakak tolong ambilkan bawang merah di kotak sebelah kanan botol minyak." Bagi anak yang belum paham, akan sejenak berpikir dan mencari bagian yang dimaksud bunda. Bagi ananda yang sama sekali kebingungan, akan terus celingukan mencari mana kanan dan kiri. Hal ini dinamakan left and right...

After School Doctor, Serial Jepang Unik, Hangat dan Penuh Empati (Sebuah Review)

www.imdb.com Judul Film (Serial): After School Doctor Sutradara: Yuma Suzuki, Kentaro Nishioka Penulis: Mayu Hinase (manga), Kayo Hikawa Tahun rilis: 2024 Episode : 10 Genre: Drama (medis dan sekolah)  Pemeran: Kouhei Matsushita (dr. Makino), Aoi Morikawa (Ibu guru Shinoya), Horan Chiaki (Ibu Guru Yoshino), dll Platform: Netflix Manga Houkago Karute  After School Doctor adalah series yang berasal dari negeri sakura. Series ini berasal dari manga yang berjudul Houkago Karute yang ditulis oleh Mayu Hinase. Cerita ini diawali dengan dokter Makino, seorang dokter anak yang dipindah tugaskan ke sebuah Sekolah Dasar. Ia menjadi dokter penanggung jawab di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).  Dokter Makino dipindahkan karena beberapa masalah pribadi yang terjadi di sana. Ia terkenal dengan dokter anak yang keras, dingin dan selalu bicara apa adanya. Karakternya pun tidak banyak berubah ketika bertugas di UKS. Dokter Makino memiliki kemampuan analisis dan observasi yang taj...

PJB 5, Komik Islami yang Bergizi dan Renyah

Judul buku: Pengen Jadi Baik (5) Nama pengarang buku: Squ Tahun terbit buku:2019 Penerbit: Wak Up Early Ketebalan buku: v+155 halaman Harga: Rp 50.000 “Angel investor yang kumaksud disini adalah orang baik yang mau memberi pinjaman kepada kita tanpa mengharapkan tambahan apapun, tanpa bunga, tanpa balas jasa, tanpa ambil untung apapun,. Hanya murni menolong, ikhlas, Lillahi Ta’ala.” (Pengen Jadi Baik, halaman 32) Potongan isi tersebut ada di dalam seri ke-5 dari Pengen Jadi Baik. Seperti seri sebelumnya, Pengen Jadi Baik tetap menjadikan abah, Mama K, dan Kevin sebagai tokoh utamanya. Komik ini mudah diterima seluruh kalangan. Bahasa yang mudah dipahami dan adanya tokoh Kevin yang selalu diceritakan di tiap jenjang usianya ikut meringankan cerita ini. Berbeda dari seri sebelumnya, yakni PJB 4, membaca PJB 5 seperti kembali membaca tiga seri sebelumnya. Pada PJB 4 hampir 50% nya menceritakan seputar ibadah haji yang keluarga Abah laksanakan. PJB 5 kembali menceritakan keseh...