Sirih Gading – Si Cantik yang Selalu Bersemi
Assalamu’alaikum moms…
Menuju ramadhan terakhir dan pastinya masih di rumah aja yaaa.
Katanya, selagi dirumah aja maka lakukan apa yang bisa dilakukan.
Bagaimanapun keadaan kita, dunia tetap berputar.
Optimis pasti, ikhtiar mengikuti.
Ada yang berkutat dengan bakulannya, ada yang baru memulai menerapkan ketahanan pangan dengan menanam di rumah. Ada pula yang mencoba menu resep baru, barangkali berhasil nanti bisa dijual. Atau ada senang dengan kegiatan social dengan mengadakan donasi dan membagikannya pada rakyat sekitar yang membutuhkan.
Apapun itu moms,
Jika baik dan bermanfaat maka lakukanlah!
Nah, kalo aku melanjutkan yang sudah ada aja.
Aku masih suka menanam. Hobiku ini terbilang baru sih. Aku baru mulai mencoba mengadakan pendekatan dengan tanaman hias di tahun 2019. Diawali dengan lidah mertua yang tumbuh merekah dan beranak dalam waktu cepat. Tanaman hias kedua yang aku coba tanam adalah si cantik sirih gading atau banyak orang menyebutnya devil’s ivy.
Aku membelinya di tukang tanaman pinggir jalan. Tiap polybag dibanderol dengan harga Rp 10.000. aku membeli dua polybag. Alasan aku membeli karena sedang mencari tanaman menjuntai yang amat mudah perawatannya. Mas kiwil bilang-sebutanku bagi si penjual, sirih gading amat mudah merawatnya. Baiklah, aku ikutan. Mas kiwil ini recommended banget ya, karena ia tidak hanya menjual, tapi banyak memberi saran pada pembeli.
Anyway, gak berapa lama sirih gading ini tumbuh menjuntai. Aku mulai tertarik dengan corak gading yang bertebaran di area hijaunya, cantik. Aku pun belajar cara stek batangnya yang juga amat mudah. Kini, aku sudah memiliki delapan pot sirih gading hasil dari hasil perbanyakan stek.
Sirih gading atau Epipremnum aureum sebenarnya adalah tumbuhan semi epifit. Devil’s ivy ini akan tumbuh maksimal jika disandingkan dengan pohon besar. Hidupnya merambat pada pohon besar. Terkadang, mereka bersifat invasive jika berada pada lingkungan yang sesuai.
Aku pernah melihat mereka sedemikian cantik dan lebarnya pada pepohonan palem di daerah kota wisata, Cibubur. Jika ditanam dalam pot, maka daunnya akan lebih kecil.
Berikut ini adalah klasifikasi sirih gading:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Araceae
Genus : Epipremnum
Spesies : Epipremnum aureum
Dari klasifikasi tersebut jelas bahwa sirih gading ini tidak sekerabat dengan sirih hijau yang biasa dijadikan obat itu ya moms. Sirih gading termasuk keluarga talas-talasan. Sedangkan sirih hijau adalah keluarga sirih-sirihan (Piperaceae).
Mungkin sirih gading diberi nama demikian karena daunnya yang berbentuk hati terbalik yang menyerupai sirih hijau.
Sirih gading cocok bagi pemula karena sifatnya yang tahan banting. Mereka tidak memerlukan banyak air. Sebaliknya, jika terlau sering disiram akan menyebabkan akarnya busuk. Sirih gading juga cocok ditanam di media apapun.
Cara Perawatan:
Gampang banget deh pokoknya. Gak ada acara tanaman bolong-bolong karena ulat gak ada yang suka sama si sirih gading ini, hehehe.
Tanaman itu pada intinya sama seperti manusia. Butuh asupan gizi, tempat tinggal dan kasih sayang. Kalau sudah betah, biasanya mereka tumbuh subur. Ibarat kata, sirih gading ini gak diapa-apain aja bisa subur, yang penting kerasan.
Ketika mereka sudah mulai invasif, mom boleh memangkasnya untuk membuat anakan baru. Bagaimana caranya?
Sama mudahnya dong pastinya.
Cara Stek Batang
Jika mengikuti cara perawatan, Insyaa Allah anakan sirih gading akan tumbuh baik seperti indukan.
Bagaimana moms?
Mudah banget ya moms.
Selain cantik untuk dekorasi rumah, sirih gading konon katanya efektif menyerap gas karbonmonoksida dan formaldehid di udara. Dimana keduanya terdapat dalam asap buangan kendaraan bermotor. Oleh sebab itu, ada baiknya sirih gading diletakkan di teras rumah untuk mengurangi paparan asap kendaraan di rumah kita.
Keren ya moms, sudah cantik, ratu filter pula.
Jadi, tidak ada alasan untuk tidak menanam ya sebenarnya.
Apapun yang kita tandur, selama itu diberi perawatan maksimal tentu akan bermanfaat bagi kehidupan kita.
Selamat menanam moms…
Salam tanam sirih,
Mama Dhiyaan&Danish
Assalamu’alaikum moms…
Menuju ramadhan terakhir dan pastinya masih di rumah aja yaaa.
Katanya, selagi dirumah aja maka lakukan apa yang bisa dilakukan.
Bagaimanapun keadaan kita, dunia tetap berputar.
Optimis pasti, ikhtiar mengikuti.
Ada yang berkutat dengan bakulannya, ada yang baru memulai menerapkan ketahanan pangan dengan menanam di rumah. Ada pula yang mencoba menu resep baru, barangkali berhasil nanti bisa dijual. Atau ada senang dengan kegiatan social dengan mengadakan donasi dan membagikannya pada rakyat sekitar yang membutuhkan.
Apapun itu moms,
Jika baik dan bermanfaat maka lakukanlah!
*****
Nah, kalo aku melanjutkan yang sudah ada aja.
Aku masih suka menanam. Hobiku ini terbilang baru sih. Aku baru mulai mencoba mengadakan pendekatan dengan tanaman hias di tahun 2019. Diawali dengan lidah mertua yang tumbuh merekah dan beranak dalam waktu cepat. Tanaman hias kedua yang aku coba tanam adalah si cantik sirih gading atau banyak orang menyebutnya devil’s ivy.
Aku membelinya di tukang tanaman pinggir jalan. Tiap polybag dibanderol dengan harga Rp 10.000. aku membeli dua polybag. Alasan aku membeli karena sedang mencari tanaman menjuntai yang amat mudah perawatannya. Mas kiwil bilang-sebutanku bagi si penjual, sirih gading amat mudah merawatnya. Baiklah, aku ikutan. Mas kiwil ini recommended banget ya, karena ia tidak hanya menjual, tapi banyak memberi saran pada pembeli.
Anyway, gak berapa lama sirih gading ini tumbuh menjuntai. Aku mulai tertarik dengan corak gading yang bertebaran di area hijaunya, cantik. Aku pun belajar cara stek batangnya yang juga amat mudah. Kini, aku sudah memiliki delapan pot sirih gading hasil dari hasil perbanyakan stek.
*****
Sebelum belajar cara stek, aku kenalin dulu ya siapa sih nona sirih gading sebenarnya?Sirih gading atau Epipremnum aureum sebenarnya adalah tumbuhan semi epifit. Devil’s ivy ini akan tumbuh maksimal jika disandingkan dengan pohon besar. Hidupnya merambat pada pohon besar. Terkadang, mereka bersifat invasive jika berada pada lingkungan yang sesuai.
Aku pernah melihat mereka sedemikian cantik dan lebarnya pada pepohonan palem di daerah kota wisata, Cibubur. Jika ditanam dalam pot, maka daunnya akan lebih kecil.
Berikut ini adalah klasifikasi sirih gading:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Araceae
Genus : Epipremnum
Spesies : Epipremnum aureum
Dari klasifikasi tersebut jelas bahwa sirih gading ini tidak sekerabat dengan sirih hijau yang biasa dijadikan obat itu ya moms. Sirih gading termasuk keluarga talas-talasan. Sedangkan sirih hijau adalah keluarga sirih-sirihan (Piperaceae).
Mungkin sirih gading diberi nama demikian karena daunnya yang berbentuk hati terbalik yang menyerupai sirih hijau.
Sirih gading cocok bagi pemula karena sifatnya yang tahan banting. Mereka tidak memerlukan banyak air. Sebaliknya, jika terlau sering disiram akan menyebabkan akarnya busuk. Sirih gading juga cocok ditanam di media apapun.
Cara Perawatan:
- Tentukan media tanam. Jika menggunakan tanah, maka hanya perlu disiram sekali dalam sepekan. Jika menggunakan air dalam botol, maka ganti air setiap hari atau setidaknya dua hari sekali.
- Letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari seperti teras rumah atau di dekat pohon besar. Jika ingin mendapatkan corak gading yang menawan pada daunnya jangan letakkan di bawah matahari langsung.
- Jika ingin meletakkan di dalam ruangan, maka harus dijemur di bawah matahari dua kali dalam sepekan. Penjemuran yang baik dilakukan dari pukul 08.00-11.00.
Gampang banget deh pokoknya. Gak ada acara tanaman bolong-bolong karena ulat gak ada yang suka sama si sirih gading ini, hehehe.
*****
Nah, selanjutnya cara perbanyakan.Tanaman itu pada intinya sama seperti manusia. Butuh asupan gizi, tempat tinggal dan kasih sayang. Kalau sudah betah, biasanya mereka tumbuh subur. Ibarat kata, sirih gading ini gak diapa-apain aja bisa subur, yang penting kerasan.
Ketika mereka sudah mulai invasif, mom boleh memangkasnya untuk membuat anakan baru. Bagaimana caranya?
Sama mudahnya dong pastinya.
Cara Stek Batang
- Potong bagian batang yang sudah tua dan pastikan ada akar rambatnya. arah memotong harus miring. Mengapa? Agar pernukaan batang lebih luas, sehingga akar bisa tumbuh lebih luas pula.
![]() |
| Stek batang dilakukan pada batang yang memiliki akar rambat. Jika belum, bisa ditanam media air untuk mempercepat tumbuhnya akar. |
- Siapkan media tanam yang serupa dengan media tanam induk.
- Tancapkan bagian batang yang sudah dipotong dalam media tanam
Jika mengikuti cara perawatan, Insyaa Allah anakan sirih gading akan tumbuh baik seperti indukan.
Bagaimana moms?
Mudah banget ya moms.
Selain cantik untuk dekorasi rumah, sirih gading konon katanya efektif menyerap gas karbonmonoksida dan formaldehid di udara. Dimana keduanya terdapat dalam asap buangan kendaraan bermotor. Oleh sebab itu, ada baiknya sirih gading diletakkan di teras rumah untuk mengurangi paparan asap kendaraan di rumah kita.
Keren ya moms, sudah cantik, ratu filter pula.
Jadi, tidak ada alasan untuk tidak menanam ya sebenarnya.
Apapun yang kita tandur, selama itu diberi perawatan maksimal tentu akan bermanfaat bagi kehidupan kita.
Selamat menanam moms…
Salam tanam sirih,
Mama Dhiyaan&Danish




Komentar
Posting Komentar