Langsung ke konten utama

Ibu Harus Belajar

Seringkali sebagai orangtua aku merasa tidak percaya diri dalam mendidik. Masih banyak kekurangan dalam diri kami. Terlebih lagi jika ada ibu A atau ibu B yang jauh lebih segalanya dibandingku. Namun kembali terngiang di telinga ini bahwa aku adalah ibu pendidik sepanjang zaman. Allah menitipkan kedua anakku dalam rahimku karena aku ibu yang terbaik untuk mereka. Aku adalah yang terbaik untuk mereka. Tinggal aku saja yang harus memantaskan diri di hadapanNya dan dihadapan anak-anak. Ibu tidak boleh berhenti belajar.

Salah satu yang aku tidak pernah berhenti belajar adalah parenting. Awalnya pemikiranku sangat sempit. Parenting dulu bagiku adalah cara agar anak menjadi baik. Ternyata tidak demikian, parenting berasal dari kata parent (orangtua). Jelas benar bahwa parenting adalah ilmu untuk orangtua. Anak yang baik tidak akan mungkin terbentuk jika orangtuanya tidak menjadi baik terlebih dahulu. Oleh karena itu, Islamic parenting memfokuskan pada perbaikan spiritualitas orangtua (Ustad Bendri Jaisyurrahman).

Ketika ruh sudah ditiupkan dalam embrio di rahimku, maka saat itulah aku sudah menjadi orangtua. Aku haraus benar-benar menjaga kandunganku. Termasuk memberi panganan yang sehat dan halal. Saat itu pula Allah sudah menetapkan menjadi orangtua terpantas bagi janinku. Ilmu demikian aku ketahui jauh setelah anakku besar. Namun tidak ada kata terlambat untuk sebuah perbaikan.

Aku biasanya mendapat ilmu demikian dari kajian offline dan online. Kajian parenting offline bisa dihadiri di masjid terdekat atau rumah-rumah para sahabat dalam komunitas yang bersedia menjadi sohhibul bait. Jika waktuku terbatas, sangat mudah mendengarkan kajian online dalam youtube. Saat ini sudah banyak pula kuliah online lewat aplikasi whatsapp yang menghadirkan pakar Islamic parenting. Walaupun demikian menghadiri kajian offline jauh lebih baik karena bisa menghadirkan atmosfer kebaikan dalam diri kita.

Tidak hanya parenting yang aku pelajari. Hal lain yang menjadi minat dan kebutuhan sehari-hari juga aku pelajari. Seperti menulis, memasak, kadangkala menjahit. Perempuan pada intinya butuh wadah dan saluran untuk mengekspresikan emosinya. Emosi negatif kadangkala keluar dari lisan para ibu. Oleh karena itu, ibu butuh me time untuk belajar dan berkarya dan butuh lokasi penyaluran emosi yang tepat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Anak-Anak Sulit Membedakan Kanan dan Kiri?

Kanan, kiri kulihat saja  Banyak pohon cemaraaa…aaa Kanan kiri, kulihat saja Banyak pohon cemaraaaa… Siapa yang tidak mengenal lagu tersebut. Ayah dan bunda pasti pernah menyanyikannya waktu kecil. unsplash.com Lalu sekarang menyanyikannya bersama ananda tercinta. Tapiiii…. Kalo tiba-tiba mereka bertanya,  “Bunda, sebelah kanan yang mana sih?” Nah lho, udah nyanyi enak-enak, ternyata mereka belum bisa membedakan mana bagian kanan dan kiri.  ***** Hal inilah yang sering dirasakan sebagian orang tua.  Hal ini seringkali tidak disadari, walaupun mereka makan dan menerima benda menggunakan tangan kanan, dan istinja dengan menggunakan tangan kiri. Ketika menerima perintah, "Kakak tolong ambilkan bawang merah di kotak sebelah kanan botol minyak." Bagi anak yang belum paham, akan sejenak berpikir dan mencari bagian yang dimaksud bunda. Bagi ananda yang sama sekali kebingungan, akan terus celingukan mencari mana kanan dan kiri. Hal ini dinamakan left and right...

After School Doctor, Serial Jepang Unik, Hangat dan Penuh Empati (Sebuah Review)

www.imdb.com Judul Film (Serial): After School Doctor Sutradara: Yuma Suzuki, Kentaro Nishioka Penulis: Mayu Hinase (manga), Kayo Hikawa Tahun rilis: 2024 Episode : 10 Genre: Drama (medis dan sekolah)  Pemeran: Kouhei Matsushita (dr. Makino), Aoi Morikawa (Ibu guru Shinoya), Horan Chiaki (Ibu Guru Yoshino), dll Platform: Netflix Manga Houkago Karute  After School Doctor adalah series yang berasal dari negeri sakura. Series ini berasal dari manga yang berjudul Houkago Karute yang ditulis oleh Mayu Hinase. Cerita ini diawali dengan dokter Makino, seorang dokter anak yang dipindah tugaskan ke sebuah Sekolah Dasar. Ia menjadi dokter penanggung jawab di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).  Dokter Makino dipindahkan karena beberapa masalah pribadi yang terjadi di sana. Ia terkenal dengan dokter anak yang keras, dingin dan selalu bicara apa adanya. Karakternya pun tidak banyak berubah ketika bertugas di UKS. Dokter Makino memiliki kemampuan analisis dan observasi yang taj...

PJB 5, Komik Islami yang Bergizi dan Renyah

Judul buku: Pengen Jadi Baik (5) Nama pengarang buku: Squ Tahun terbit buku:2019 Penerbit: Wak Up Early Ketebalan buku: v+155 halaman Harga: Rp 50.000 “Angel investor yang kumaksud disini adalah orang baik yang mau memberi pinjaman kepada kita tanpa mengharapkan tambahan apapun, tanpa bunga, tanpa balas jasa, tanpa ambil untung apapun,. Hanya murni menolong, ikhlas, Lillahi Ta’ala.” (Pengen Jadi Baik, halaman 32) Potongan isi tersebut ada di dalam seri ke-5 dari Pengen Jadi Baik. Seperti seri sebelumnya, Pengen Jadi Baik tetap menjadikan abah, Mama K, dan Kevin sebagai tokoh utamanya. Komik ini mudah diterima seluruh kalangan. Bahasa yang mudah dipahami dan adanya tokoh Kevin yang selalu diceritakan di tiap jenjang usianya ikut meringankan cerita ini. Berbeda dari seri sebelumnya, yakni PJB 4, membaca PJB 5 seperti kembali membaca tiga seri sebelumnya. Pada PJB 4 hampir 50% nya menceritakan seputar ibadah haji yang keluarga Abah laksanakan. PJB 5 kembali menceritakan keseh...