Kalian pernah dengar kan tentang silaturahmi yang banyak memberikan kita manfaat, salah satunya rezeki. Aku sering sekali merasakan langsung hal itu. Contohnya saja, kemarin ketika aku berkunjung kerumah eyang keesokan harinya aku dapat order susu sebanyak 250 botol. Sedemikian banyak artinya aku mendapat omset jutaan rupiah. Itu baru manfaat rezeki seputar finansial.
Rezeki tentu saja tidak berupa penghasilan semata. Rezeki dapat berupa kesehatan, anak yang soleh, tetangga yang baik, dan pasangan yang menyejukkan mata. Contoh lain ketika aku mengunjungi orangtuaku, bapakku yang awalnya demam dan batuk ketika bertemu cucunya berangsur pulih. Keesokan harinya ibu bilang bapak sudah tidak demam lagi karena senang bertemu anak-anakku. Tentu saja atas izin Allah bapak bisa sembuh setelah kadar bahagianya dinaikkan oleh Yang Maha Pemberi Karunia.
Bertemu dengan orang lain entah itu sanak saudara atau para sahabat bisa menambah mood booster seseorang. Saat bahagia, antibodi seseorang meningkat. Tingginya antibodi dapat melawan sejumlah kuman-kuman penyakit yang bersarang di tubuh. Jadi, jika kita ingin terus sehat kita harus selalu merasa bahagia. Bahagia datangnya dari hati. Hati yang tenang, lembut dan selalu berprasangka baik akan mendatangkan ketentraman diri.
Demikian pula jika kita menyambung tali silaturahmi. Mempererat tali silaturahmi berarti menyambung hubungan manusia dengan Allah SWT. Bertamu dan bersapa pada keluarga terutama orangtua adalah perintah dari langit. Bukan main bahagianya orangtua atau keluarga kita bila kedatangan tamu. Membuat orang lain senang tentunya akan membuat senang diri kita sendiri.
Oleh sebab itu, di akhir pekan kami selalu menyempatkan diri mengunjungi orangtua kami. Sekalipun tidak bisa bisa di akhir pekan, kami selalu menanyakan kabar melalui chat atau video chat. Di zaman sekarang ini mudah sekali mendekatkan yang jauh. Ketika ada seorang teman yang berkeluh kesah mengenai kerinduan terhadap orangtuanya yang jauh, maka video chat menjadi salah satu solusinya. Memberi kabar dan bertanya kabar secara rutin adalah salah satu bentuk perhatian kita. Karena suatu hari nanti kita akan menua, perlakukan lah orangtua kita sebaik mungkin sebagai cerminan terhadap anak kita nanti. Eratkanlah silaturahmi pada kerabat, agar suatu hari nanti, ketika keadaan diri ini terbatas untuk bepergian, maka para pemuda lah yang akan mengunjungi kita. Dikunjungi berarti dilimpahkan kebahagiaan.
Rezeki tentu saja tidak berupa penghasilan semata. Rezeki dapat berupa kesehatan, anak yang soleh, tetangga yang baik, dan pasangan yang menyejukkan mata. Contoh lain ketika aku mengunjungi orangtuaku, bapakku yang awalnya demam dan batuk ketika bertemu cucunya berangsur pulih. Keesokan harinya ibu bilang bapak sudah tidak demam lagi karena senang bertemu anak-anakku. Tentu saja atas izin Allah bapak bisa sembuh setelah kadar bahagianya dinaikkan oleh Yang Maha Pemberi Karunia.
Bertemu dengan orang lain entah itu sanak saudara atau para sahabat bisa menambah mood booster seseorang. Saat bahagia, antibodi seseorang meningkat. Tingginya antibodi dapat melawan sejumlah kuman-kuman penyakit yang bersarang di tubuh. Jadi, jika kita ingin terus sehat kita harus selalu merasa bahagia. Bahagia datangnya dari hati. Hati yang tenang, lembut dan selalu berprasangka baik akan mendatangkan ketentraman diri.
Demikian pula jika kita menyambung tali silaturahmi. Mempererat tali silaturahmi berarti menyambung hubungan manusia dengan Allah SWT. Bertamu dan bersapa pada keluarga terutama orangtua adalah perintah dari langit. Bukan main bahagianya orangtua atau keluarga kita bila kedatangan tamu. Membuat orang lain senang tentunya akan membuat senang diri kita sendiri.
Oleh sebab itu, di akhir pekan kami selalu menyempatkan diri mengunjungi orangtua kami. Sekalipun tidak bisa bisa di akhir pekan, kami selalu menanyakan kabar melalui chat atau video chat. Di zaman sekarang ini mudah sekali mendekatkan yang jauh. Ketika ada seorang teman yang berkeluh kesah mengenai kerinduan terhadap orangtuanya yang jauh, maka video chat menjadi salah satu solusinya. Memberi kabar dan bertanya kabar secara rutin adalah salah satu bentuk perhatian kita. Karena suatu hari nanti kita akan menua, perlakukan lah orangtua kita sebaik mungkin sebagai cerminan terhadap anak kita nanti. Eratkanlah silaturahmi pada kerabat, agar suatu hari nanti, ketika keadaan diri ini terbatas untuk bepergian, maka para pemuda lah yang akan mengunjungi kita. Dikunjungi berarti dilimpahkan kebahagiaan.
Komentar
Posting Komentar