Mengenal Lebih Dekat dengan 4 Varietas Si Cantik Lidah Mertua
Assalamu’alaikum Moms…
Hari ini aku akan sedikit bercerita kembali tentang kembali tentang si anggun lidah mertua. Manfaatnya yang dapat menyerap polusi udara serta menyerap radiasi di dalam rumah, mengakibatkan banyak pecinta tanaman hias atau ibu-ibu milenial seperti aku ini memburunya. Selain perawatan yang mudah juga karena manfaatnya yang sedemikian banyak.
Tanaman yang kita kenal dengan sebutan lidah mertua atau orang bule sana menyebutnya dengan snake plant, ternyata memiliki banyak jenisnya. Yukk kita kenalan dulu sama berbagai macam varietas dari Sanseviera trifasciata yang tinggal dirumahku.
1. Sanseviera trifasciata
Jenis ini adalah yang paling banyak dimiliki di Indonesia. Spesies ini yang sempat aku bahas kemarin. Aku menanamnya di dalam pot. Moms boleh saja menanamnya di tanah lepas jika ukurannya sudah lebih dari 30 cm. Pada musim hujan tidak perlu menyiramnya setiap hari. Ketika musim panas, moms boleh menyiram nya setiap hari.
2. Sanseviera trifasciata ‘golden hahnii’
Di taman depan rumahku ada varietas ini. Tanaman roset ini memiliki warna tepi daun kuning dan bagian tengahnya ada alur hijau. Varietas ini tidak seperti sebelumnya yang menyukai cahaya matahari langsung, golden hahnii ini tidak menyukai berlama-lama dibawah matahari langsung. Semenjak tahu tentang ini, jenis golden hahnii aku letakkan di halaman rumah yang tidak menjemur langsung, namun cahaya matahari tetap bisa langsung menyentuhnya. Pemanasan yang terlalu lama akan membuat daunnya menguning. Demikian untuk penyiraman, moms boleh menyiram saat tanahnya benar-benar kering agar daun tidak membusuk dan diserang hama.
3. Sanseviera trifasciata ‘Laurentii’
Jenis ini juga masih berdiri dengan cantik di depan rumahku. Harganya sekitar Rp 7.000 – Rp 10.000. Tingginya bisa mencapai 1 meter lebih. Penyiraman sama seperti varietas lainnya, hanya diberi air ketika tanah tidak lembab lagi. Varietas ini adalah favoritku karena motifnya yang cantik dan kuat saat diletakkan di dalam atau luar rumah.
4. Sansevieria trifasciata ‘Hahnii’
Kalau dilihat sekilas mirip dengan golden hahnii ya. Perbedaannya terletak pada warnanya. Pada varietas ini daunnya berwarna hijau tua dengan garis-garis hijau keputihan. Jenis ini tidak perlu diberi pupuk. Pemberian pupuk boleh diberikan saat si cantic ini sudah mulai berbunga. Penyiraman tentu saja sama seperti lainnya dilakukan saat tanah sudah mulai mengering.
Assalamu’alaikum Moms…
Hari ini aku akan sedikit bercerita kembali tentang kembali tentang si anggun lidah mertua. Manfaatnya yang dapat menyerap polusi udara serta menyerap radiasi di dalam rumah, mengakibatkan banyak pecinta tanaman hias atau ibu-ibu milenial seperti aku ini memburunya. Selain perawatan yang mudah juga karena manfaatnya yang sedemikian banyak.
Tanaman yang kita kenal dengan sebutan lidah mertua atau orang bule sana menyebutnya dengan snake plant, ternyata memiliki banyak jenisnya. Yukk kita kenalan dulu sama berbagai macam varietas dari Sanseviera trifasciata yang tinggal dirumahku.
1. Sanseviera trifasciata
Jenis ini adalah yang paling banyak dimiliki di Indonesia. Spesies ini yang sempat aku bahas kemarin. Aku menanamnya di dalam pot. Moms boleh saja menanamnya di tanah lepas jika ukurannya sudah lebih dari 30 cm. Pada musim hujan tidak perlu menyiramnya setiap hari. Ketika musim panas, moms boleh menyiram nya setiap hari.
2. Sanseviera trifasciata ‘golden hahnii’
Di taman depan rumahku ada varietas ini. Tanaman roset ini memiliki warna tepi daun kuning dan bagian tengahnya ada alur hijau. Varietas ini tidak seperti sebelumnya yang menyukai cahaya matahari langsung, golden hahnii ini tidak menyukai berlama-lama dibawah matahari langsung. Semenjak tahu tentang ini, jenis golden hahnii aku letakkan di halaman rumah yang tidak menjemur langsung, namun cahaya matahari tetap bisa langsung menyentuhnya. Pemanasan yang terlalu lama akan membuat daunnya menguning. Demikian untuk penyiraman, moms boleh menyiram saat tanahnya benar-benar kering agar daun tidak membusuk dan diserang hama.
3. Sanseviera trifasciata ‘Laurentii’
Jenis ini juga masih berdiri dengan cantik di depan rumahku. Harganya sekitar Rp 7.000 – Rp 10.000. Tingginya bisa mencapai 1 meter lebih. Penyiraman sama seperti varietas lainnya, hanya diberi air ketika tanah tidak lembab lagi. Varietas ini adalah favoritku karena motifnya yang cantik dan kuat saat diletakkan di dalam atau luar rumah.
4. Sansevieria trifasciata ‘Hahnii’
Kalau dilihat sekilas mirip dengan golden hahnii ya. Perbedaannya terletak pada warnanya. Pada varietas ini daunnya berwarna hijau tua dengan garis-garis hijau keputihan. Jenis ini tidak perlu diberi pupuk. Pemberian pupuk boleh diberikan saat si cantic ini sudah mulai berbunga. Penyiraman tentu saja sama seperti lainnya dilakukan saat tanah sudah mulai mengering.
Empat varietas tadi sudah aku rawat sejak 2 bulan lalu. Untuk jenis Sanseviera trifasciata sudah 6 bulan. Pertumbuhan tunas akan cepat jika kita benar-benar memahami cara merawatnya. Jangan lupa ya moms kalau sudah mengikuti anjuran perawatan, anggaplah tanaman tersebut seperti orang terdekat kita. Bentuklah bonding antara pemilik dengan tanamannya. Kalau perlu ajak bicara. Percaya tidak percaya, mereka akan tumbuh sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Intinya, sayangilah yang ada di bumi maka Pemilik Bumi juga akan menyayangi kita. Selamat bercocok tanam mmoms!!😁
***********
Penulis adalah mantan pelajar Pendidikan Biologi yang baru saja belajar bercocok tanam.



Menurut Saya agar enak dibaca dalam satu paragraph minimal 5 kalimat agar pembaca tidak jenuh apalagi bahasanya bahasa biologi 😁
BalasHapushihihihi,,, makasih kak deva sudah mampir, siap nanti aku poles lagi agar bahasanya lebih general :)
HapusWah.. aku baru tahu lidah mertua ada banyak jenisnya. Yang suka tanam-menanam malah suamiku. Aku cuma menikmati hasilnya hehe.
BalasHapusgak papa mbak, biasanya kebiasaan baik akan menular.
Hapusterimakasih sudah mampir :)
Baru tau saya nama aslinya, padahal di tempat saya banyak tapi lebih dikenal dengan nama pepedangan mungkin saya perlu baca - baca lagi buku.
BalasHapusiya betul kak, di beberapa daerah memang disebut seperti itu karena bentuknya menyerupai pedang. bahasa daerah=menjunjung kearifan lokal ya kak.
Hapusterimakasih sudah mau baca :)
Jadi teringat taman kelas waktu jaman SMA,dipenuhi tanaman lidah mertua
BalasHapuswahhh MaaSyaa Allah, berarti sekolah kakak bersih selalu ya, udaranya pasti segar kalo banyak lidah mertua.
Hapusthanks sudah bersedia baca:)