Assalamu’alaikum moms
Buku dikategorikan mengganggu jika memenuhi berbagai indikator. Aku membuatnya berdasarkan pengalamanku dan teman-teman sehari-hari. Beberapa indikator buku sudah harus di decluterring antara lain:
Seperti buku, hati kita pun juga perlu ditata. Ada waktu untuk menata hati jika ingin melepaskan koleksi buku kita ini. Sampaikan pada hati bahwa pengurangan memang perlu dilakukan. Bahwa akan ada perasaan bahagia saat kita sudah mengurangi buku. Percayalah, karena aku sudah melakukannya dan jauh lebih bahagia ketimbang overwhelmed buku dirumahku. Jika sudah yakin dan memantabkan hati akan mengurangi buku, moms bisa simak tips bagaimana cara decluterring buku sesuai dengan rasa dan hati kita masing-masing.
Decluterring Buku
Setelah melakukan decluterring, moms pasti bingung mau dibawa kemana buku-buku kita ini. Berikut ada beberapa pilihan untuk rumah baru buku kita.
Bagaimana moms tertarik untuk mulai decluterring buku?
Jika moms penggemar buku, aku yakin pasti moms perlu untuk melakukan decluterring. Jika belum siap, beri waktu pada hati untuk lebih lapang. Tentukan jangka waktu dalam menata hati. Sebab, apapun yang berhubungan dengan kepemilikan kita suatu hari akan diminta pertanggung jawabannya. Oleh karena itu moms harus memastikan apakah keberadaan buku tersebut masih bermanfaat atau tidak.
Salam rapi-rapi buku
Mama Dhiyaan dan Danish
Kalau kemarin aku sharing tentang beberapa produk upcycling, hari ini aku mau berbagi tentang decluterring buku. Sesuatu yang sebenarnya sederhana tapi terkadang ogah dilakukan. Moms semua pasti punya buku ya dirumah. Entah itu buku anak, parenting, atau majalah. Ataukah masih ada yang menyimpan buku zaman kuliah dulu? Hihihihi… tenang saja, akupun masih menyimpannya. Tapi tidak banyak, hanya beberapa yang masih relevan dengan kehidupanku sekarang.
Bagi yang belum pernah dengar apa itu decluterring, aku akan jelaskan sedikit. Decluterring adalah usaha/ kegiatan untuk mengurangi jumlah benda. Decluterring buku dilakukan saat jumlah buku dirumah sudah overwhelmed (berlebihan). Bahkan buka hanya berlebihan dari segi jumlah, tapi juga mengganggu. Ketika buku sudah dirasa mengganggu sang pemilik rumah maka buku harus di decluterring.
Buku dikategorikan mengganggu jika memenuhi berbagai indikator. Aku membuatnya berdasarkan pengalamanku dan teman-teman sehari-hari. Beberapa indikator buku sudah harus di decluterring antara lain:
- sudah mulai keluar dari rak buku, berantakan di segala sisi rumah (terutama kamar),
- tidak terawat (mulai menguning, menjamur, ada rayap)
- jilidan buku mulai rusak, kertas mulai sobek dan didiamkan begitu saja oleh pemiliknya
- masih ditemukan buku yang masih disegel rapat dan tidak tahu kapan akan membacanya
- tidak pernah melakukan rotasi rak buku
Coba kita cek kembali, apakah kita berada pada beberapa poin tersebut? Jika iya, moms perlu mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah buku. Tentu saja kita akan merasa sayang jika harus menguranginya. Sebab bagi para pecinta buku, buku bukan sekedar substansi untuk menambah pengetahuan, tapi juga ada yang menganggapnya sebagai bagian dari kenangan. Namun alangkah baiknya jika moms menyimpan sebagian kenangan di dalam hati saja ya.
Seperti buku, hati kita pun juga perlu ditata. Ada waktu untuk menata hati jika ingin melepaskan koleksi buku kita ini. Sampaikan pada hati bahwa pengurangan memang perlu dilakukan. Bahwa akan ada perasaan bahagia saat kita sudah mengurangi buku. Percayalah, karena aku sudah melakukannya dan jauh lebih bahagia ketimbang overwhelmed buku dirumahku. Jika sudah yakin dan memantabkan hati akan mengurangi buku, moms bisa simak tips bagaimana cara decluterring buku sesuai dengan rasa dan hati kita masing-masing.
Decluterring Buku
- Decluterring buku diawali dengan menumpahkan atau mengumpulkan semua buku moms ke lantai agar terlihat jelas seluruhnya.
- Buku dipisahkan sesuai genre
- Diperiksa kembali apakah ada buku yang masih disegel (dibungkus) rapat? Jika ya pisahkan juga, beri waktu kapan mau dibaca. Jika sampai waktu yang ditentukan belum dibaca juga, perlu melakukan declutering.
- Pisahkan juga buku yang lembaran halamannya hilang atau sobek, pikirkan kembali apakah masih layak untuk dibaca atau tidak
![]() |
| Kumpulkan semua buku yang sekiranya ingin di decluterring agar terlihat jelas. |
Setelah melakukan decluterring, moms pasti bingung mau dibawa kemana buku-buku kita ini. Berikut ada beberapa pilihan untuk rumah baru buku kita.
- Dijual kembali, moms bisa menjual nya dengan harga agak miring. Penjualan ini dilakukan agar buku jatuh ke orang yang sesuai
- Mendonasikan kepada pihak yang sesuai, misal moms bisa mendonasikan kepada taman bacaan sekitar rumah kita. Jika di sekitar rumah tidak ada taman bacaan maka moms bisa mengikuti program pengiriman buku gratis dari PT POS INDONESIA. Pengiriman dilakukan setiap tanggal 17 tiap bulannya.
- Donasi bisa juga dilakukan kepada orang terdekat, bisa sahabat, saudara atau tetangga. Yang pasti harus tepat sasaran, misalkan buku anak diberikan pada anak-anak, buku kuliah diberikan pada kenalan yang berjurusan sama dengan kita, dll.
- Jika buku sudah tidak layak dijual atau didonasikan karena kondisi fisik yang tidak baik, jalan terakhirnya adalah memberikannya ke tukang rongsokan untuk mereka jual kembali.
![]() |
| Setiap tanggal 17 di setiap bulan, ada program bergerak dari PT POS INDONESIA. Kalau bingung mau donasi kemana hubungi aja kantor pos pusat disekitar rumah. |
Bagaimana moms tertarik untuk mulai decluterring buku?
Jika moms penggemar buku, aku yakin pasti moms perlu untuk melakukan decluterring. Jika belum siap, beri waktu pada hati untuk lebih lapang. Tentukan jangka waktu dalam menata hati. Sebab, apapun yang berhubungan dengan kepemilikan kita suatu hari akan diminta pertanggung jawabannya. Oleh karena itu moms harus memastikan apakah keberadaan buku tersebut masih bermanfaat atau tidak.
Salam rapi-rapi buku
Mama Dhiyaan dan Danish



Komentar
Posting Komentar