Langsung ke konten utama

Yukkk Toilet Training

YUKKK TOILET TRAINING :)


Munculnya berbagai macam merk dan jenis diapers memang memudahkan kita dalam memilih mana yang terbaik. Tapi tau gak sih bunda, semakin lama kita terlena dengan pospak (popok sekali pakai), maka semakin lama juga si kecil akan terlepas dengan pospaknya. Artinya, proses toilet training bisa berjalan semakin sulit.

Terkadang kita pengen banget secepatnya membiasakan anak untuk bisa pee dan pup di toilet, namun ketergantungan pada pospak inilah yang membuat kita menunda toilet training. Padahal toilet training sebaiknya disegerakan saat si kecil sudah bisa berjalan dan berbicara.

Nah, bagi bunda yang ingin melakukan toilet training tapi masih ragu coba deh simak tips berikut ini.

1.      Komunikasi
Sounding si kecil jauh-jauh hari sebelum melakukan toilet training. Pembiasaan yang terlalu tiba-tiba tentu akan mengagetkannya. Jika kita bicarakan dengan perlahan si kecil pun akan mengerti . bunda
bisa bilang “dek, kalo mau pee bilang bunda ya… “, “ dek, yang pakai diapers itu dedek bayi loh…”

2.     Teguhkan niat.
 Sebagai orangtua kita harus konsisten, jangan takut dengan rengekan si kecil yang tidak  nyaman dengan proses toilet training.

3.     Pilih waktu yang pas
Proses toilet training akan sangat menguras tenaga. Tidak jarang bunda ‘CLBK’ lagi sama pospak. Untuk itu, bunda harus pilih timing yang sesuai. Misalnya ketika liburan panjang atau ketika cuti, sehingga ada ayah yang bisa membantu bunda.

4.     Gunakan Cloth Diapers
Cloth diapers (clodi) atau diapers yang bisa dicuci bisa menjadi pilihanuntuk membantu toilet training. Pemakaian clodi yang harus ganti 2-3 jam sekali membiasakan anak untuk membersihkan organ intim sekaligus pembiasaan terhadap toilet. Semakin sering ke toilet anak akan semakin familiar dengan toilet dan cara membersihkan setelah pee dan pup.

5.     Kompak dengan anggota keluarga dan pengasuh
Bunda terkadang sudah sangat siap dengan proses toilet training,namun ada ayah, kakek nenek, atau pengasuhnya yang merasa belum siap menghadapi kelelahan dan tangisan si kecil. Oleh karena itu perlu didiskusikan juga terlebih jika si kecil kesehariannnya tidak bersama bunda. Komunikasi yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik.

6.      Siapkan alat-alat kebersihan
Jika sudah tidak mengenakan clodi dan pospak lagi, maka gunakan celana biasa saja. Saat itu lah, si kecil tidak tahu dimana ia akan membuang pee nya. Biasanya karena sudah ‘kebelet’,ia pee disembarang tempat. Nah, bunda harus menyiapkan kain pel dan ember berisi air untuk membersihkan nya. Letakkan alat-alat kebersihan itu di dekat si kecil agar memudahkan bunda untuk membersihkan

7.      Tidak memarahi
Ada kalanya si kecil sulit untuk bilang pee. Mereka berulang kali pee di sembarang tempat. Namun begitu bunda harus tetap menghargai prosesnya. Ini perubahan dalam diri mereka. Setiap perubahan butuh waktu. Jangan pernah memarahi saat si kecil belum berhasil. Hargai si kecil.

8.      Memberi pujian
Saat si kecil sudah bisa pee di kamar mandi maka bunda harus memberikan pujian. “wah adek pintar sudah bisa pee sendiri….”, “ anak bunda kalo pee di toilet berarti sudah bisa ikut ayah ke masjid ya…”.

9.      Gunakan celana biasa
Jika sudah bertekad untuk toilet training sebaiknya tinggalkan clodi dan pospak sama sekali. Seorang psikolog pernah mengatakan “ jika anak sudah bisa bicara mau pee,jangan dipakaikan diapers lagi sebab akan memunculkan memori tentang diaper kembali”.


Bagaimana bunda? Tidak terlalu sulit kan. Yakin saja bahwa kita bisa menghadapi semua prosesnya. Memang keadaan tiap keluarga berbeda-beda, sehingga ada yang mampu menyegerakan toilet training dan ada juga yang belum mampu.

Namun, alangkah baiknya jika kita tidak menunda sebuah kebaikan. Toilet training adalah proses untuk menuju kebersihan. Dimana di waktu lalu, bayi kita sangat tidak menyukai pee ataupun pup yang menempel di popoknya. Bayi kecil itu kerapkali menangis setiap buang hajat, itu tandanya si kecil tidak suka, tidak nyaman. Kita lah, orangtua yang membuat si kecil pada akhirnya nyaman dengan memberikan pospak berbagai merk.

Yukk bunda kita kembalikan fitrah si kecil yang mencintai kebersihan dengan memulai toilet training dari rumah. Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Anak-Anak Sulit Membedakan Kanan dan Kiri?

Kanan, kiri kulihat saja  Banyak pohon cemaraaa…aaa Kanan kiri, kulihat saja Banyak pohon cemaraaaa… Siapa yang tidak mengenal lagu tersebut. Ayah dan bunda pasti pernah menyanyikannya waktu kecil. unsplash.com Lalu sekarang menyanyikannya bersama ananda tercinta. Tapiiii…. Kalo tiba-tiba mereka bertanya,  “Bunda, sebelah kanan yang mana sih?” Nah lho, udah nyanyi enak-enak, ternyata mereka belum bisa membedakan mana bagian kanan dan kiri.  ***** Hal inilah yang sering dirasakan sebagian orang tua.  Hal ini seringkali tidak disadari, walaupun mereka makan dan menerima benda menggunakan tangan kanan, dan istinja dengan menggunakan tangan kiri. Ketika menerima perintah, "Kakak tolong ambilkan bawang merah di kotak sebelah kanan botol minyak." Bagi anak yang belum paham, akan sejenak berpikir dan mencari bagian yang dimaksud bunda. Bagi ananda yang sama sekali kebingungan, akan terus celingukan mencari mana kanan dan kiri. Hal ini dinamakan left and right...

After School Doctor, Serial Jepang Unik, Hangat dan Penuh Empati (Sebuah Review)

www.imdb.com Judul Film (Serial): After School Doctor Sutradara: Yuma Suzuki, Kentaro Nishioka Penulis: Mayu Hinase (manga), Kayo Hikawa Tahun rilis: 2024 Episode : 10 Genre: Drama (medis dan sekolah)  Pemeran: Kouhei Matsushita (dr. Makino), Aoi Morikawa (Ibu guru Shinoya), Horan Chiaki (Ibu Guru Yoshino), dll Platform: Netflix Manga Houkago Karute  After School Doctor adalah series yang berasal dari negeri sakura. Series ini berasal dari manga yang berjudul Houkago Karute yang ditulis oleh Mayu Hinase. Cerita ini diawali dengan dokter Makino, seorang dokter anak yang dipindah tugaskan ke sebuah Sekolah Dasar. Ia menjadi dokter penanggung jawab di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).  Dokter Makino dipindahkan karena beberapa masalah pribadi yang terjadi di sana. Ia terkenal dengan dokter anak yang keras, dingin dan selalu bicara apa adanya. Karakternya pun tidak banyak berubah ketika bertugas di UKS. Dokter Makino memiliki kemampuan analisis dan observasi yang taj...

PJB 5, Komik Islami yang Bergizi dan Renyah

Judul buku: Pengen Jadi Baik (5) Nama pengarang buku: Squ Tahun terbit buku:2019 Penerbit: Wak Up Early Ketebalan buku: v+155 halaman Harga: Rp 50.000 “Angel investor yang kumaksud disini adalah orang baik yang mau memberi pinjaman kepada kita tanpa mengharapkan tambahan apapun, tanpa bunga, tanpa balas jasa, tanpa ambil untung apapun,. Hanya murni menolong, ikhlas, Lillahi Ta’ala.” (Pengen Jadi Baik, halaman 32) Potongan isi tersebut ada di dalam seri ke-5 dari Pengen Jadi Baik. Seperti seri sebelumnya, Pengen Jadi Baik tetap menjadikan abah, Mama K, dan Kevin sebagai tokoh utamanya. Komik ini mudah diterima seluruh kalangan. Bahasa yang mudah dipahami dan adanya tokoh Kevin yang selalu diceritakan di tiap jenjang usianya ikut meringankan cerita ini. Berbeda dari seri sebelumnya, yakni PJB 4, membaca PJB 5 seperti kembali membaca tiga seri sebelumnya. Pada PJB 4 hampir 50% nya menceritakan seputar ibadah haji yang keluarga Abah laksanakan. PJB 5 kembali menceritakan keseh...