Assalamualaikum.
Pagi moms….!!!
Paling enak nih kalo ngulik laptop nih pas weekend, ada
ayah tersayang yang bisa jagain anak-anak soale hehehe…
Dan sekarang emang yang pingin diomongi juga si ayah ah.
Bosen bahas anak-anak terusss J
Kemarin sore aku dan suamiku discuss cukup panjang.
Memang setiap sore kami selalu obral obrol perihal
apapun.
Aku bercerita seluk beluk kegiatan anak-anak sepanjang
hari dan beliau pun bercerita tentang kegiatannya di sekolah.
Dan jumat sore itu mmg agak panjang ‘curhat si ayah’ .
Intinya,
Beliau selalu keberatan dengan kebijakan di kantornya.
Lets say,
6 bulan lalu ketika suamiku baru saja pindah kerja ke
Sekolah R, visi dan misi nya adalah bertumpu pada kitabullah dan sunatullah.
He’s so find.
Dengan mulai beradaptasi dari celana kerja yang kudu
cingkrang dan muroja’ah saban pagi, itu bukan lah hal buruk.
Aku mulai merasakan perubahan yang berarti pada suamiku.
Beliaupun tidak pernah mengeluh yang berarti tentang
kurikulum yang menitikberatkan pada seluruh ajaran Rasulullah dan sahabatnya.
Tapi,
Mulai tahun ajaran baru ini
Ada ajaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa kebijakan2 baru yang
ditetapkan kepala yayasan.
Yang mungkin agak meluas dari vismis awal,
Sekolah mulai mengadakan waktu tambahan di luar jam
belajar guna meningkatkan pengembangan diri guru.
Mulai dari pengembangan perihal bahasa asing, psikologi
dan ilmu pedagogic.
Yang berarti hampir tiap hari, beliau sampai rumah menjelang
magrib.
Padahal biasanya pulang pukul 4 an, karena jarak rumah-
kantor yang tidak jauh.
Salahkah jam tambahan tersebut??
Tentu tidak,
Itu konsekuensi
Seorang guru harus menguasai banyak bidang ilmu untuk
kecakapan dirinya.
Semakin cakap dirinya, semakin pandaiia untuk mentransfer
ilmu pada anak didiknya dan masyarakat.
Lalu mengapa beliau selalu keluh kesah belakangan ini?
.
Bukan sejak ini saja suamiku mengeluh.
Di tempat yang lama pun selalu begitu.
Jadilah aku tau kenapa ini masalah utamanya,
“….. kalo kamu selalu mengeluh, pekerjaan kamu yang
sekarang bukan fitrah kamu”
apa iya?
IYA TENTU.
kARENA Saya selalu amati.
Saat suami kita melakukan suatu pekerjaan hingga tanpa
kenal lelah,
Larut malam pun beliau jalani.
Saat ia tak lagi peduli kocek rupiah yang ia dapatkan,
Yang penting recehan itu bisa untuk makan dan sekolah
anak istrinya
Saat ia tak pernah lagi mengeluh sedikitpun tentang
pekerjaannya,
lalu,
saat apakah itu?
adakah saat itu?
ADA.
lalu apakah fitrah bakatnya?
KETIKA IA MEMBUAT SUSU DAN MENGEMASNYA
KETIKA IA MENGANTAR DAN MENJEMPUT KURMA DARI KOTA ke KOTA
KETIKA IA MENGALUNGKAN KAMERA dan MENJEPRAT JEPRETKAN OBJEK DEMI OBJEK.
lalu,
saat apakah itu?
adakah saat itu?
ADA.
lalu apakah fitrah bakatnya?
KETIKA IA MEMBUAT SUSU DAN MENGEMASNYA
KETIKA IA MENGANTAR DAN MENJEMPUT KURMA DARI KOTA ke KOTA
KETIKA IA MENGALUNGKAN KAMERA dan MENJEPRAT JEPRETKAN OBJEK DEMI OBJEK.
![]() |
| Mr. Photographer, potensi yag sudah lama tidak digali (lagi) |
Karena pekerjaan,profesi adalah peran bakat kita terhadap
orang lain,masyarakat
Karena apa yang kita dedikasi itu lah salah satu ibadah
kepada Allah,
Masihkah mengeluh??
Masihkah tidak ikhlas,
Saat semua bakat dari Nya dan dipersembahkan untuk Nya???
Come on dear,
Lets enjoy your job.
Or,
Lets out,
lets out your potency!!!
lets out your potency!!!
Wassalamualaikum wr wb.
Salam fitrah bakat J



Komentar
Posting Komentar