Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Si Ragil - Si Kece (journey to labioplasty)

Belakangan ini si kembar lagi batuk pilek, terpaksa deh kegiatan menulis dihentikan dulu... Kesehatan mereka adalah hal utama bagi saya. Begitupula dengan kesehatan Danish pasca melahirkan dulu. Saya gak lagi mikirin ASI Eksklusif, sya gak pikirin dia mau dirawat sama siapa setelah masa cuti saya berakhir. Prioritas saya saat itu, Bagaimana anak lelaki saya tumbuh sebagaimana anak lainnya. Pasca Mengejan Tahun Kedua Gak bisa dipungkiri lagi saya termasuk dalam golongan wanita subur nan produktif. Gimana nggak?? tahun 2013 saya hamil, eh tahun 2014 hamil lagi.... hahahaha Tapi ya sudah, saat itu kami hanya berpikir bahwa kami adalah orangtua yang dipercaya Alloh untuk merawat bocah nyaris kembar. Coba deh bayangin.. betapa banyak pasangan di luar sana yang berusaha keras untuk punya anak. Berikhtiar ini itu, mulai dari inseminasi, bayi tabung atau adopsi anak untuk pancingan tapi belum juga dikaruniai si buah hati, lalu apalagi yang harus saya lakukan selain bersyukur a

Si Ragil - Si Spesial (my son is CLP)

Desember 2014 Jadi ceritanya saya mau kilasbalik aja gitu di akhir tahun 2014 yang menjadi cikal bakal titik balik dalam kehidupan saya.  Tanggal 30 Desember 2014 tepatnya pukul 9 pagi saya sudah dibolehkan mengejan untuk mengeluarkan si dedek. Persalinan dibantu oleh tiga orang, DSOG tepat di depan saya, bu bidan sebagai asisten di sebelah kanan saya dan ibu saya di sebelah kiri saya sebagai suporter spiritual. Dengan sangat sabar dan lembut Ibu Dokter Prita membimbing saya untuk terus mengejan. Lalu lagi-lagi kelemahan saya ada di pernapasan yang pendek. Dan untuk kedua kalinya saya melahirkan dibantu vacum. Dr. Prita Kusumaningsih, SpOG Dokter Prita yang sebagai DSOG sekaligus pemilik RSIA JIH itupun mulai memasang alat penyedot itu. Alhamdulillah dengan sekali hisapan vakum si ganteng mulai terdengar suara tangisannya. Tapi kok?? saya lihat sekilas wajah ibu, bu dokter dan bu bidan mulai gak enak. Wajah mereka aneh bercampur ngeri. Ada apa dengan bayi mungilku?