Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Stigmatized

Dulu di kepalaku, Stigma itu kepala putik. Tapi aku baru ingat, kalo yang ini definisinya bikin sakit kepala. Back to 2002 When I still fifteen . . . We live our lives on different sides  But we keep together you and I Just live our lives Stigmatized. We’ll live our lives  We’ll take the punches everyday We’ll live our lives I know we’re gonna find our way I believe in you Even if no one understand I believe in you, and I don’t really give a damn If we’re stigmatized Tiba-tiba aku teringat dengan bait lagu zaman SMA dulu. Lagu The Calling yang ini kesukaanku sejak dulu. Padahal saat itu aku tidak paham apa maknanya. Aku hanya menyukai warna suara vokalisnya, Alex Band. Aku juga suka aransemen nya yang enak banget. Remaja tidak pernah tahu akan makna. Hanya sekadar suka. Setelah didengarkan sekali lagi, ada makna dalam di balik lagu ini. Stigmatized . Walaupun di dalam lagu sebenarnya stigma yang dimaksud timbul karena adanya perbedaan agama dalam bermasyarakat, aku tidak mau sentuh dis

Memahami di Masa Pandemi

Aku termasuk golongan emak-emak yang jarang kumpul offline . Kalaupun mau luring aku lebih memilih secara personal, tidak bergerombol. Aku lebih memilih dengan yang dekat dan sudah sehati. Jika komunitas baru, aku menilik Kembali apa tujuan kumpulnya.  Menguras energi, itu yang ada di benak introver saat luring tanpa alasan. Sendiri dan melakukan something good itu bisa mencharge Sebagian diriku. Seperti saat ini, aku kembali menulis di saat anak-anak masih tertidur pulas dan pak suami pun sedang sibuk dengan pekerjaannya. Anyway, Walaupun jarang kumpul luring, aku tetap menjadi curhatan para sahabat hahahaha. Selama pandemi ini curhatan emak-emak ya sama, masalah cuan. Kalo aku bikin urutannya, kurang lebih begini: SPP bayar full tapi pelayanan gak full Sulitnya menjadi guru bagi anak sendiri Masuk sekolah aja dah lu sana tonk! Hal ini cukup dilematis bagi kaum ibu. Tapi tentu saja itu dari kacamata mereka. Bagaimana kalau dibalik, wahai bapak ibu guru tercinta, adakah curhatan dari k