Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Sudah Pernah Bikin Goals untuk Si Kecil? Perhatikan 7 Langkah ini Sebelum Menyusunnya!

Frasa dengan embel-embel goals makin sering terdengar zaman sekarang ini.  Couple goals, relationship goals, school goals, home goals , apalagi ya? Ayah bunda ada yang mau nambahin? Anyway, segala yang diberi kata akhiran goals tentu memiliki makna. Goals disini merujuk pada kata mencapai tujuan. Misalnya saja home goals, bagaimana cara kita untuk membuat rumah yang ideal, yang sesuai kebutuhan dan keinginan pemilik. Untuk mencapai goals butuh proses, usaha dan kerja keras. Di zaman yang serba instan ini, tentu semakin jarang generasi muda yang menciptakan goals untuk dirinya sendiri. Lantas, jika goals ini diterapkan pada ananda, bolehkah? Tentu saja. Bahkan harus. Setiap orang tua harus membuat goals untuk anak-anaknya.  Ketika ananda memasuki Sekolah Dasar bantulah mereka membuat capaian-capaian yang berguna bagi kehidupan mereka. Goals memberi banyak manfaat yang dibutuhkan tidak hanya untuk anak, tapi juga orang dewasa. Beberapa manfaat itu antara lain: - Mengajarkan n

Bagaimana menjadi Teman Curhat yang Baik Bagi Ananda? Cek 7 Hal ini!

Curhat adalah kebutuhan setiap orang terlebih lagi wanita. Kemampuan bernarasi adalah fitrah yang sudah tertanam sejak seseorang mampu mengeluarkan kata. Tanpa ada problem apapun, kita terbiasa bercerita dan suka menuturkan narasi. Entah itu tentang kehidupan pribadi maupun orang lain (keluarga dan kerabat). Karena kebutuhan sosial itu lah, bunda tentunya sering bercerita tentang uneg-uneg diri pada suami, anak dan sahabat. Tapi hati-hati ya bun, Kita memiliki rambu-rambu dalam bercerita. Jangan sampai kita curhat pada orang yang salah. Apalagi sampai kebablasan bercerita hal yang terlalu pribadi. Sebaliknya, tidak hanya berperan sebagai pebcerita handal, bunda juga dituntut menjadi pendengar terbaik bagi setiap orang, terutama keluarga. Bunda adalah tempat akhir penumpahan alkisah ananda dan suami tercinta. sama seperti bunda, mereka seringkali hanya butuh didengarkan. Tunda sebentar saran, bahkan menghilangkan judging kadang dibutuhkan. terkadang kita mendengar dengan ane

Membuat Prioritas dengan Men-Skip beberapa Kegiatan? Bunda perlu Tahu 5 Hal Ini!

Sebagai seorang ibu tentu dituntut memiliki kemampuan multitasking. Menariknya, fisiologi dan anatomi wanita memang sudah disiapkan untuk menghandle beberapa pekerjaan sekaligus. Namun, jika terlalu sering melakukan hal tersebut tidak baik untuk kesehatan otak dan mental. Tubuh jadi mudah terasa lelah, sumbu kian memendek, dan bukan tidak mungkin berakhir pada antibodi yang menurun. people.com Misalnya saja Bunda Aila,  secara bersamaan ia harus WFH tapi juga mendampingi ananda SFH (School From Home). Belum lagi di sela istirahat ia harus memasak dan belum sempat merapikan dapurnya. Suatu keruwetan yang luar biasa. Atau lain lagi pada Bunda Mira, Ketika ia memasak di dapur, si bungsu menangis minta digantikan diapers , dan si sulung pun berteriak karena kesulitan mengerjakan perkalian via daring. Duh, kepalanya mungkin nyaris pecah saat itu. Manajemennya kah yang kurang baik? Atau keterampilan nya kah yang bermasalah? Tentu itu adalah contoh kecil dari rutinitas yang terjad